• Berita Terkini

    Jumat, 18 Januari 2019

    Trauma, Warga Korban Banjir di Kebumen Menolak Mengungsi

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Ratusan warga Kecamatan Puring dan Adimulyo terpaksa mengungsi menyusul banjir yang merendam rumah mereka. Namun, tak semua warga terdampak korban banjir mau tinggal di tempat pengungsian. Sebagian diantaranya memilih bertahan dalam rumah, meski terendam banjir.

    "Banyak warga yang tidak mau mengungsi alasan menunggui rumah," kata Sakirman anggota THL BPBD Kabupaten Kebumen.

    Mereka yang pilih bertahan, mengaku mengaku trauma jika kejadian banjir pada 2013 silam membuat barang miliknya hilang. "Hanya anak dan istri saya yang ngungsi, saya bertahan nunggui rumah. Takutnya barang - barang di rumah hilang," kata Rahmat Darmawan Warga Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo, Kamis (17/1/2019).

    Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kebumen, Eko Widianto, mengatakan pihaknya juga membenarkan adanya masyarakat yang trauma akan kehilangan barang perabotan rumah saat terjadi bencana. Jika rumah itu dikosongkan sangat rawan jika terjadi pencurian dan penjarahan.

    "Kami menghimbau kepada warga untuk tetap hati - hati menjaga barang - barang, jika berharga diamankan atau dibawa, ini untuk mengingatkan pada kejadian penjarahan saat banjir puring pada tahun 2001 silam banyak prabotan warga yang hilang alasan diungsikan," kata Eko kepada Ekspres.

    Saat ini meski warga tengah diungsikan di Kantor Kecamatan Puring, mereka mengaku saat ini yang di butuhkan hanyalah kesediaan makanan, baju ganti, dan obat - obatan. "Saya bawa baju hanya sedikit karna yang lain basah, selimut dan kasur juga basah terpaksa harus mengungsi," kata. Saminah (52) waraga Desa Sidobunder Kecamatan Puring. 

    Informasi terakhir, Jumat (18/1) sejumlah pengungsi di Kecamatan Puring sudah mulai kembali ke rumah. Sementara, banjir di wilayah tersebut juga mulai surut. (Saefur

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top