• Berita Terkini

    Senin, 21 Januari 2019

    Pengungsi Sudah Mulai Pulang, Relawan Ditarik

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Hari kelima paska bencana, Minggu (20/1/2019), banjir yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Kebumen mulai surut. Sejumlah pengungsi bahkan sudah kembali ke rumah masing-masing.

    Pantauan koran ini hingga kemarin, sejumlah tim relawan sudah ditarik dari lokasi banjir. Pun demikian, sebagian dapur umum  sudah ditutup seperti dapur umum PMI Kebumen yang berada di Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo. Juga, relawan Sekolah Bencana asal Jakarta juga beranjak pulang.

    "Situasi sudah aman, kita sudah tutup dapur umum PMI Kebumen tadi siang (kemarin)," kata Sekertaris PMI Kebumen, Salim Wasdy kepada Ekspres, Minggu (20/1/2019).

    Meski begitu, penyakit paska banjir sepertinya mulai datang. Ini setelah ada sejumlah warga terdampak banjuir mulai terserang gatal-gatal. Selain itu, sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mencari keperluan sehari-hari seperti gas elpiji. "Karena airnya kotor jadi gatal di kulit, saat ini kami butuh obat gatal," kata Suparlan (45) warga Sugihwaras  Kecamatan Adimulyo, ditemui kemarin.

    Relawan PMI Kabupaten Kebumen, Bandriyo (29) mengatakan, sejumlah warga terdampak banjir sudah bisa melakukan aktifitas sehari-hari seperti memasak untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, untuk kebutuhan air bersih sudah teratasi dengan aliran air dari PDAM. Hanya memang, sejumlah warga membutuhkan cek kesehatan dan obat kulit untuk mencegah gatal - gatal.

    Sementara itu kordinator Sekolah Relawan Jakarta,  Sukron mengatakan, aktivitas warga belum bisa sepenuhnya. Ini lantaran genangan air masih dijumpai di sejumlah titik. Ketinggian air, menurut Sukron, ada yang terpantau 70 cm hingga 1 meter. Air itu menggenang di halaman rumah warga dan membuat aktivitas mereka terkendala.
    Hal itu terlihat di Dukuh Penggarangan RT 3 RW 1 Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo. Di tempat ini, ada 30 kepala keluarga (KK) dan 106 jiwa yang masih belum bisa sepenuhnya beraktivitas karena daerahnya masih terdampak banjir. "Mereka sulit cari gas untuk memasak," katanya bersama sejumlah relawan dari komunitas Ojek Online Indonesia dan Pendaki Indonesia Jawa Tengah di pos Balai Desa Sugihwaras kepada Ekspres Minggu sore.

    Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten, Drs Eko Widianto, mengatakan secara umum, banjir yang terjadi di Kebumen sudah mulai surut. Sebagian besar pengungsi sudah mulai pulang ke rumahnya masing-masing dan dapat beraktifitas.

    Oleh karena itu, hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen merasa tidak perlu menetapkan status tanggap darurat bencana. Namun cukup siaga darurat yang berlaku sejak 6 November sampai 31 Maret 2019 mendatang.

    Eko Widianto menambahkan, saat ini masih dibutuhkan bantuan berupa logistik untuk memenuhi keburuhan dapur umum mandiri di dua lokasi . Dapur umum ini tidak untuk para korban banjir melainkan untuk memenuhi kebutuhan peserta kerja bakti massal di Kecamatan Adimulyo dan Puring.

    "Meski tidak ada pengungsi kami masih menerima bantuan logistik untuk kebutuhan dapur umum mandiri di Desa Madureja (Kecamatan Puring) dan Sugihwaras," kata Eko kepada Ekspres tadi malam.(saefur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top