• Berita Terkini

    Senin, 28 Januari 2019

    Penanganan Tanggul Darurat Sungai Telomoyo Selesai Dikerjakan

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Penanganan darurat tanggul jebol di Desa Adiluhur, Kecamatan Adimulyo, dapat diselesaikan sesuai target. Tim gabungan berhasil menutup tanggul tersebut pada Sabtu (26/1/2019).

    Tanggul ini jebol akibat hujan deras yang tiada henti beberapa waktu lalu. Akibatnya, ratusan rumah warga dan ratusan hektar lahan pertanian terendam banjir.

    Komandan Kodim 0709 Kebumen Letkol Inf Zamril Piliang dan Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Eko Widianto memimpin langsung perbaikan tanggul itu sejak Minggu (20/1) dan selesai pada Sabtu (26/1/2019). "Dampak dari jebolnya tanggul ini cukup memprihatinkan. Karena itu kami bergerak untuk memperbaiki tanggul secepat mungkin," terang Zamril Piliang, disela-sela memimpin perbaikan tanggul.

    Adapun panjang tanggul jebol sepanjang 25 meter dengan ketinggian 8 meter. Ribuan TNI, Polri, relawan BPBD, relawan PMI, relawan berbagai ormas dan warga setempat diterjunkan dalam perbaikan itu. 

    Zamril menjelaskan, perbaikan sementara dilakukan dengan cara menutup tanggul yang jebol menggunakan 5.000 karung pasir yang didatangkan dari Pantai Bopong.
    "Kita buat penahan derasnya aliran air kali yang bersebelahan langsung dengan ratusan hektar lahan pertanian dan perumahan warga," ujarnya.

    Perbaikan tanggul jadi prioritas penanganan karena berisiko jika tak segera ditangani. Sungai bisa meluap kembali dan menggenangi pemukiman warga melalui celah tanggul yang jebol.

    Terlebih, curah hujan diperkirakan masih tinggi di puncak musim penghujan ini yang bisa memicu luapan atau banjir kiriman dari hulu. Untuk mempercepat penanganan, alat berat pun dikerahkan. BPBD juga menyuplai logistik dan kebutuhan perbaikan semisal karung pasir.

    Perbaikan tanggul sebelumnya sempat tertunda karena masih tingginya luapan sungai dan genangan banjir yang berisiko bagi setiap pekerjaan. Selain perbaikan tanggul jebol, pembersihan material longsor di titik lain juga mendapat prioritas, terutama yang menimpa badan jalan hingga membuat akses lali lintas terganggu.
    Sementara itu, Kabupaten Kebumen merupakan salah satu daerah paling rawan bencana di Jawa Tengah. Kontur wilayah yang kontras, antara sisi utara dengan pegunungan dan sisi selatan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia membuat daerah pesisir selatan Jawa Tengah ini berisiko nyaris semua jenis bencana alam.

    Namun, bencana alam medio dasarian kedua dan awal dasarian ketiga Januari ini memang benar-benar dahsyat. Bencana alam seolah tak berhenti. Sejak Rabu (16/1) lalu sebanyak 58 desa di 16 kecamatan terdampak bencana alam yang dipicu cuaca ekstrem ini. Sejumlah kecamatan dilanda banjir dan longsor sekaligus. Lantas, bukannya berhenti, bencana alam datang silih berganti.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen mencatat, sebanyak 148 titik bencana teridentifikasi di Kebumen, meliputi bencana banjir, longsor, dan terjangan angin kencang.
    Data Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Kebumen, banjir terjadi di 67 titik, longsor 52 titik, dan angin kencang di 29 titik.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top