• Berita Terkini

    Sabtu, 05 Januari 2019

    Pasutri ini Kelola Home Industri Pembuatan Tas

    istimewa
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pekerjaan almarhum ayahnya yang menjual tas produksi orang lain sampai ke Lampung, telah menginspirasi Rahma Annisa (37) dan suaminya, Asnawi (48), untuk membuka usaha produksi tas dan memasarkannya sendiri. Usai menikah pada tahun 2001, Asnawi mulai belajar membuat tas kepada tetangganya.

    Tahun 2003, pasangan suami istri (pasutri) ini membuka usaha produksi tas dengan nama Famaco, singkatan dari Farij Maulana Collection. "Itu nama putra sulung kami yang sekarang sudah duduk di bangku kelas X SMK," jelas Rahma tentang nama usahanya.

    Dengan menggunakan satu mesin jahit, pasutri ini memproduksi tas sekolah dan tas kantor di rumahnya yang beralamat Rawabang RT 02 RW 01 Desa Tanahsari, Kecamatan Kebumen. Asnawi mengerjakan sendiri produksi tas.

    Pernah juga dibantu karyawan sampai empat orang, namun ketika karyawannya berhenti pindah pekerjaan lain, Asnawi tidak merekrut karyawan lagi. Dalam sehari Asnawi mampu memproduksi satu kodi tas.

    Pemasaran produk tas menjadi tanggung jawab Rahma. Pemasaran tas Famaco selama ini meliputi pasar-pasar di Kebumen (Kutowinangun dan Ambal), Purworejo (Pituruh dan Bruno) serta Cilacap (Kroya dan Adipala).

    "Biasanya para pedagang sudah pesan dulu. Sehingga kami membuat tas sesuai model yang diinginkan. Begitu jadi kami antar ke mereka langsung dibayar," terang Rahma, terkait pemasaran produk tasnya.

    Famaco juga menerima pesanan pembuatan tas dari kantor atau sekolah pada even-even tertentu."Kalau sedang tidak ada pesanan, kami tetap produksi tas nanti ditawarkan ke pedagang-pedagang di pasar," tambah Rahma.

    Di Desa Tanahsari dan sekitarnya banyak industri rumahan (home industry) yang memproduksi tas, topi dan peci. Sehingga ada pedagang yang kemudian menyediakan bahan baku tas di kawasan tersebut, seperti H Soderi dan H Azis.

    Dari usaha memproduksi tas, pasutri yang punya empat anak laki-laki ini bisa membiayai pendidikan anak-anaknya. Yang sulung kelas X SMK, adiknya klas 6 dan 2 SD, serta yang terkecil baru berumur 4 bulan.

    Meski demikian, Rahma berharap bisa lebih mengembangkan usahanya. Untuk itu dia aktif di group facebook Lebih Dari Sekedar Kebumen (LDSK) untuk memperluas jejaring pemasarannya.(ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top