• Berita Terkini

    Kamis, 31 Januari 2019

    Gara-gara Banjir, Air Sumur Warga Sidobunder Tercemar

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Banjir yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Puring sudah surut. Namun, bukan berarti persoalan telah selesai bagi warga Desa Sidobunder Kecamatan setempat. Ini setelah sumber air mereka tercemar.

    Air sumur warga keruh sehingga tidak memungkinkan untuk dikonsumsi. Akibatnya, warga terpaksa membeli atau memanfaatkan air PAM. "Warga enggan menggunakan aiar keruh karena tercemar air hujan," kata Masnun, salah satu warga.

    Kondisi di Sidobunder lantas menarik perhatian Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Kabupaten Kebumen. Untuk membantu persoalan warga, mereka menggelar kaporitisasi sumur pasca tercemar banjir. Sebanyak 230 sumur milik warga Desa Sidobunder Kecamatan Puring jadi sasaran kegiatan yang digelar, Rabu (30/1/2019).
    Selain melakukan kaporitisasi ke 230 sumur warga, HAKLI menerjunkan 103 anggotanya untuk membagikan paket sembako, dan beberapa unit payung. Kegiatan sosial tersebut pun disambut antusias oleh pemerintah desa dan warga setempat.

    Ketua HAKLI dr Hardiyanto menyampaikan dalam penanganan bancana banjir, tidaklah cukup menunggu air surut saja, melainkan harus ada penangan pasca banjir.  Penanganan pasca banjir berkait erat dengan keselamatan dan kesehatan warga. Bencana banjir telah membuat lingkungan kotor dan tercemar, dan membuat banyak pula sumur yang tercemar. 

    Untuk itu perlu dilakukan desinfektan. “Air sumur yang tercemar dapat membawa bibit penyakit yang membahayakan warga. Adanya upaya kaporitisasi dapat meminimalisasi dampak pencemaran tersebut," tuturnya.

    Adapun beberapa penyakit yang dapat menyerang warga pasca banjir, lanjutnya,  penyakit kulit, ISPA dan leptospirosis serta diare. Pemberian kaporit pada sumur warga merupakan upaya disinfektan untuk meminimalisir penyakit.  "Kaporitisasi hanya penanganan jangka pendek, perlu pembenahan sanitasi warga untuk penanganan jangka panjang," katanya.

    Kepala Desa Sidobunder Kecamatan Puring Sarno menegaskan, jumlah sumur yang terdampak banjir di Sidobunder mencapai 500 an. Umumnya, kondisi air pada sumur tersebut keruh. Warga pun tidak berani memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari karena rentan terhadap penyakit. “Adanya kaporitisasi ini diharapkan dapat untuk mencegah penyakit dan menjadikan warga sehat," jelasnya.

    Terpisah Kabag Teknik PDAM Tirta Bumi Sentosa Kebumen Kusni membenakan jika fungsi kaporit yakni untuk membunuh bakteri-bakteri dalam air. Kendati demikian kaporit tidak berfungsi untuk menjernihkan air. “Untuk membunuh bakteri, kalau untuk menjernihkan dengan Poly Aluminium Clhorid (PAC),” ucapnya. (mam/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top