• Berita Terkini

    Selasa, 22 Januari 2019

    BUMdes “Mapan” Karangsari Jadi Percontohan

    IMAM/ESKPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Satu tahun sudah, tepatnya setelah diresmikan oleh Bupati Kebumen Ir H Yahya Fuad SE pada 20 Desember 2017 lalu,  Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) "Mapan” Desa Karangsari Kebumen telah beroperasi. Keberhasilan desa dalam mengelolanya, telah membuat BUMDes Mapan kini menjadi percontohan.

    Atas keberhasilan tersebut, tak heran jika kini Kepala Desa Karangsari Kebumen Endrata SH dipercaya untuk memimpin tim perumus Badan Usaha antara desa se Kecamatan Kebumen. Rencananya Kecamatan Kebumen akan membuat badan usaha antara desa, yang didirikan dan dikelola secara bersama-sama oleh 24 desa se Kecamatan Kebumen.

    Hal ini mengemuka pada Musyawarah Desa (Musdes) BUMDes Mapan Desa Karangsari. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Kantor Balai Desa Karangsari dan dihadiri oleh Jajaran Muspika Kebumen, Minggu (20/1/2019) malam.

    BUMDes Mapan sendiri dibentuk berdasarkan Peraturan Desa (Perdes) nomor 6 tahun 2016. Kemudian ditindaklanjuti dengan pembentukan tim sembilan.  Tim terdiri dari berbagai unsur masyarakat dan yang diketuai oleh Suharyono. Tim bertugas menyusun raperdes, AD ART BUMDes berdasar Keputusan Kepala Desa Karangsari  nomor 141/28/KEP/2015. BUMDes Mapan resmi terbentuk pada 30 April 2016. Saat itu, sudah dilengkapi dengan pelaksana Operasional sebanyak 4 orang diketuai Ir Bambang Sunaryo, dan Pengawas tiga orang yang diketuai Lulus Triparyadi.

    Dari beberapa informasi menyebutkan nama Mapan sediri, merupakan usulan dari salah satu tokoh masyarakat setempat yakni Sarimin. Nama tersebut mengandung maksud agar masyarakat Karangsari dapat Mapan. Baik dari segi ekonomi politik maupun lainnya.

    Dalam sambutannya Kepala Desa Karangsari Kebumen Endrata SH menyampaikan modal awala BUMDes sebanyak Rp 530 juta. Dengan perincian tahun 2017 sebanyak Rp 314.181.600. Tahap kedua sebesar RP 18.818.400 dan Dana Banprof Rp 30 Juta. Dana tersebut digunakan untuk renovasi gedung, Pengadaan Gedung, Perlengkapan swalayan, listrik, investasi tetap dan barang dagangan. “Bagi hasil keuntungan yakni pemupukan modal sebanyak 35 persen, Pendapatan Asli Desa 15 persen dan operasional Kelembagaan 50 persen,’ tuturnya.

    Endrata menjelaskan, dalam satu tahun (2017-2018) BUMDes Mapan mendapatkan keuntungan mencapai Rp 158 juta. Keuntungan dibagi sesuai dengan persentase yang telah ditentukan. Kendati demikian Endrata berharap nantinya persentase untuk pendapatan desa dapat dinaikkan sehingga tidak lagi 15 persen melainkan lebih dari itu. “Ditahun-tahun mendatang, kebutuhan BUMDes tidak sebanyak tahun berikutnya. Harapannya pendapatan desa dapat lebih banyak. Namun untuk hal tersebut juga harus ada kesepakatan bersama,” paparnya.

    Dalam sambutannya, Camat Kebumen Ram Gunadi SH menyampaikan apresiasi atas keberhasilan BUMDes Mapan Karangsari. Menurutnya dari sekian desa yang ada BUMDesnya, belum ada yang sebaik Mapan. “Kami berharap ke depan akan semakin baik dan semakin meningkat,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top