• Berita Terkini

    Sabtu, 05 Januari 2019

    Bantuan Mengalir bagi Bocah Penderita Manypocelle di Kebumen

    Saefur Rohman / Kebumen Ekspres
    KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Simpati mengalir bagi Dina Saputri (8),  bocah nestapa penderita kangker Manypocelle dari Kecamatan Petanahan. Bantuan itu datang dari sejumlah elemen masyarakat dan Muspida.

    Bantuan tersebut kemudian diserahkan langsung oleh Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf Zamril Piliang bersama Kapolres Kebumen AKBP Roberto Pardede, Kamis (3/1/2019).

    Dandim 0709 Kebumen, Letkol Inf Zamril Piliang bersama Kapolres Kebumen AKBP Roberto Pardede, mengatakan mereka sudah sepakat akan membawa Dina Saputri ke Jakarta untuk menjalani pengobatan.

    "Kemarin sudah selesai pembuatan BPJS. Mulai dari surat rujukan dari Puskesmas, RSUD dr Soedirman, rs Margono Purwokerto hingga akan diberangkatkan ke RSPAD Jakarta rencana hari Minggu besok (6/1)," kata Dandim.

    Tak hanya soal pengobatan, Zamril Piliang mengatakan, pihaknya bersama unsur  Forkompinda telah bersepakat untuk merenovasi rumah Dina Saputri.

    Baca juga:
    (Nestapa Dina, Bocah Penderita Manypocelle dari Kebumen)

    "Kami bersama - sama ikut prihatin, juga kami komitmen untuk mengentaskan keterpurukan bagi Dina, dia yang hidup seba kesusahan harus menanggung rasa sakit bahkan sampai dia tidak merasa sakit, semoga kami bersama kapolres dan pemerintah bisa terus bersinergi untuk terus mengajak masyarakat untuk peduli kepada yang membutuhkan," ungkap Dandim.

    Sementara itu, Kapolres Kebumen, AKBP Roberto Pardede mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan tokoh putra daerah di Jakarta akan merencanakan berinergi untuk membatu pengobatan Dina dan merenovasi rumahnya. "Kita berasama - sama akan mengupayakan pengobatan dina hingga kembali pulih, dan merenovasi rumah yang tidak layak huni menjadi layak huni," kata Kapolres.

    Seperti pernah diberitakan, Dina Saputri bocah berusia 8 tahun warga Desa Banjarwinangun Kecamatan Petanahan menderita penyakit Manypocelle yang membuat wajahnya tak normal. Tak hanya itu, Dina juga hidup dalam keluarga yang penuh permasalahan sosial. Ibunya Nurlena tak memiliki pekerjaan dan saat ini harus mengasuh adik Dina, Bintang Muhamad Akbar yang masih berusia  balita.

    Praktis, Dina hanya bersama sang nenek yakni Mustanginah (75) yang bekerja menganyam tudung sebagai tulang punggung keluarga. Sementara kakak Dina, Deni Pranoto tidak diketahui keberadaannya. Adapun pamannya juga mengalami gemgguan kejiwaan.(saefur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top