• Berita Terkini

    Senin, 10 Desember 2018

    Warga Sebut Ada Kelalaian Pemerintah Terkait Jebolnya Tanggul Sungai di Kebumen

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Bencana tanggul jebol di Sungai Telomoyo atau Kali Banda di RT 1 RW 3 Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo dinilai akibat kelalaian. Pasalnya telah berulang kali warga desa setempat melaporkan kondisi tanggul tersebut. Kendati telah diurvai, namun tidak ada upaya berbaikan dari pemerintah hingga tanggul akhirnya jebol.

    Sekedar mengingatkan, hujan deras yang terjadi Jumat (7/12/2018) malam lalu, berakibat pada jebolnya tanggul di Sungai Telomoyo. Akibat bencana tersebut, dua rumah warga rusak parah. Bencana juga membuat jalan penghubung desa yang baru dibangun patah. Selain itu hektaran sawah juga mengalami kerusakan banyaknya material batu dan tanah serta sampah.

    Salah satu tokoh masyarakat setempat Sujiman (41) menegaskan, pihaknya telah berulangkali melaporkan kondisi pintu air tersebut. Kendati demikian tidak pernah ada respon dari para pemangku kebijakan. “Kini setelah kejadian baru pada datang untuk menengok. Kalau sudah begini, lantas siapa yang bertanggungjawab,” tegasnya, Minggu (9/12/2018).

    Sujiman menegaskan, satu rumah warga yakni milik Muhammad Habib (42) rusak parah hingga harus dibangun dari nol lagi. Bukan hanya rumah, seluruh harta beda juga ludes. Bahkan derasnya arus, membuat ranjang tempat tidur Habib ditemukan dengan jarak 700 meter dari tempat aslinya.


    Sementara hingga kini bantuan baru sebatas sembako dan meterial tanggal darutat. “Kami atas nama warga telah berulang kali mengusulkan. Kami juga berulang kali mengingatkan. Ini jelas akibat kelalaian. Kami bergarap ada bantuan untuk para korban,” ungkapnya.

    Sujiman berharap, setelah ini ada upaya yang serius dari pemerintah. Demi keamanan warga meminta agar pemerintah melakukan normalisasi sungai dan pembangunan parapet di sepanjang tanggul. Pembangunan tanggul menyangkut keselamatan warga desa. “Kami meminta segera dilaksanakan perbaikan tanggul. Selain itu bagian selatan tanggul harus diparapet demi keamanan,” tegasnya.

    Pantauan Ekspres, waga masyarakat bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) TNI dan Polri membangun tanggul darurat. Ini dilaksanakan dengan memasang tumpukan karung berisi pasir yang dipatok bambu membentuk tanggul.

    Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Eko Widianto mengemukakan permasalahan di Desa Sugihwaras lebih susah. Ini karena debit aliran sungai Telomoyo cukup besar. Penanganan bencana tersebut rencananya akan melakukan koordinasi dengan BBWS Serayu Opak. Pihaknya pun telah menerjunkan tim khusus untuk mendata dan menginventarisir dampak bencana. "Kami mengimbau masyarakat di sepanjang aliran irigasi agar melakukan mitigasi bencana," ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top