Tri Wahyuniati (18), nama penjual kopi dan nasi bucu tersebut. Dengan memakai kaos jumper berwarna biru dan berkerudung, remaja warga Desa/Kecamatan Padureso tersebut melayani dengan ramah para pembeli yang singgah di warungnya, di Jalan Raya Prembun-Wadaslintang, persisnya di Desa/Kecamatan Padureso.
Para pelanggan pun nampak puas dengan pelayanan Tri. Apalagi, menu yang disajikan juga pas di lidah. Kopi yang hangat di musim penghujan, tepat sekali bersanding dengan nasi bucu, menu khas Kebumen berupa nasi berlauk kikil plus sayur kluban (sayur dicampur ampas kelapa).
Tri Wahyuniati mengaku mulai berdagang sejak menamatkan pendidikan di Madrasah Aliyah Padureso. Sejak awal, dia berniat membantu kedua orang tuanya yang sehari-hari berdagang kopi dan nasi bucu. Hingga kemudian, ada warga yang mengunggah video saat dia melayani pedagang di media sosial dan kemudian menjadi perbincangan warga dunia maya (warganet).
Tri sendiri mengaku senang videonya viral di dunia maya. Apalagi, sejak saat itu, warungnya ramai dikunjungi pembeli. Selain penasaran dengan menu yang disajikan, pembeli sepertinya penasaran ingin melihat langsung Tri. "Kini ada saja pembeli yang minta foto bareng," ujarnya sembari tersenyum.
Tri senantiasa berusaha melayani dengan ramah para pembeli itu. Diapun tak segan membagikan nomer ponselnya. Syaratnya, mereka sopan dan tidak "neko-neko".
"Saya senang warung orang tua jadi ramai. Ini juga untuk membantu orang tua," imbuhnya.
Tri mengaku bisa menabung dari hasil penjualan di warungnya. Dia berencana meneruskan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi tahun depan. Jadi, tidak harus pergi merantau ke luar kota atau luar negeri. Apalagi, dia bercita-cita menjadi pengusaha dan bisa membantu membuka lapangan kerja di desanya.
Salah satu pembeli, Handoyo, mengaku betah berlama-lama di warung Tri. Bukan sekedar karena menunya enak dan penjualnya cantik, Tri bisa menjadi contoh bagi generasi muda lainnya.
"Ayu menjadi contoh bagi generasi muda sekarang yang mandiri. Mudah-mudahan cita-citanya tercapai dan suatu hari nanti mampu memajukan desa," kata dia. (cah)
