• Berita Terkini

    Selasa, 18 Desember 2018

    Ritual Larungan Dalam Peristiwa Warga Tenggelam di Pantai Petanahan

    fotosaefur/ekspres
    Larung Perlengkapan Jenasah ke Laut, Berharap Korban segera Ditemukan

    Empat warga Desa Grujugan Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjadi korban keganasan pantai selatan, Minggu (16/12/2018). Hingga Senin (17/12), dua diantaranya ditemukan namun sudah dalam keadaan meninggal. Dua lainnya masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. Dalam hal ini, warga menggelar tradisi atau ritual. Seperti apa?
    -------------------------------------
    Saefur Rohman, KEBUMEN
    -------------------------------------
    PEMANDANGAN menarik terlihat di tengah upaya pencarian korban tenggelam Pantai Petanahan,Senin (17/12/2018). Sekitar pukul  14.00 WIB terlihat sejumlah warga datang ke Pantai. Mereka membawa buah-buahan seperti pisang emas, pisang ambon dan pisang raja nangka. Selain itu, terdapat tunas pohon pisang, ayam kampung, uang receh dan kembang setaman. Lalu, aneka buah itu dilarung ke laut lepas sembari diiringi doa.

    Menjelang matahari terbenam, sekitar pukul 17.10 WIB, larungan kembali digelar. Kali ini, giliaran kain putih, empon-empon atau bumbu dapur, bunga setaman, bunga telon dan sejumlah uang receh yang dilarung .Usai melaksanakan larungan pihak keluarga korban dan tokoh masyarakat pantai Petanahan menggelar doa bersama.

    Syahroni (70), pria yang ditunjuk mempimpin ritual itu mengatakan, itu merupakan tradisi warga setempat. Adapun benda yang dilarung merupakan perlengkapan jenazah persis saat orang meninggal akan dikubur.

    "Ritual ini sebagai tebusan untuk naiknya jenazah. Ini kepercayaan saya dan tokoh orang jawa. Atas ridho dan izin Alloh, insya Alloh jenazah korbna lekas ditemukan," kata Mbah Syahroni ditemui Ekspres di lokasi.

    Ritual itu melengkapi usaha lainnya dengan menyisir pantai mencari keberadaan korban yang belum ditemukan. Dari empat korban, Tri Wahyudi (25) dan Saeful Arifin (21) masih dalam proses pencarian.  Sementara, dua lainnya, Didik Siswanto (19) dan Kaka Setiyawan (15) berhasil ditemukan pada Senin menjelang siang kemarin. Keempatnya tenggelam digulung ombak saat berwisata ke Obyek Wisata Pantai Petanahan, Minggu (16/12).

    Kakak salah satu korban, Sutanto, mengatakan pihaknya telah mengikhlaskan kepergian sang adik, Triwahyudi. Apalagi, pencarian sudah dilakukan semaksimal mungkin.  "Kami hanya berharap adik saya itu ditemukan," kata pria yang juga pengurus Masjid di Desa Grujugan Petanahan tersebut.

    Kordinator lapangan tim Basarnas, Amin Riyanto, mengatakan pencarian korban akan dilaksanakan sesuai SOP Basarnas yakni selama kurun waktu 7 hari.Sementara metode pencarian yang digunakan yakni penyisiran sepanjang pantai kearah barat dan timur menggunakan sepeda motor trail milik BPBD Kebumen dan Basarnas.

    "Besok diharapkan akan ada penambahan relawan untuk lebih maksimal, metode pencarian lalukan penyisiran arah barat dan timur dengan memahami dan mencermati arus, arah dan arah angin," katanya didampingi Bako Humas BPBD Kebumen Heri Purwoto.

    Sejauh ini, tidak ada kendala berarti. Cuaca di sekitar pantai Petanahan terlihat cukup cerah hingga sore hari."Cuaca cerah, cara pandang kami cukup luas, hanya kondisi gelombang arus kearah barat, dan gelombang lumayan tinggi," ujar Amin.

    Sementara itu Bako Humas BPBD Kebumen Heri Purwoto, menambahkan pencarian akan diupayakan penambahan permintaan jumlah personil dari masing - masing organisasi relawan. Saat ini ada sekitar 40 personil tim SAR Gabungan dari 20 organisasi relawan di Kebumen.(*)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top