• Berita Terkini

    Sabtu, 08 Desember 2018

    Rangga Harditya, GTT yang Sukses Berwirausaha

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-‘Jangan pernah menyerah, jika tak mau kalah’ rupanya menjadi prinsip hidup bagi Rangga Harditya SPd (27). Prinsip tersebut menjadikannya tidak meu berhenti berusaha untuk memaksimalkan segala potensi yang ada. Meski merangkap sebagai Guru Tidak Tetap (GTT), Rangga sukses mengelola street bar atau bar berjalan. Ini dilakukan dengan konsep foot truck.

    Warga Jalan Kyai Waris I nomor 2 Kutowinangun ini, berhasil membuat street bar out dor yang nyaman sebagai tempat tongkrong anak muda. Street bar dengan konsep foot truck diklaimnya merupakan satu-satunya di Kutowinangun dan Kebumen ini juga kali pertama dibuat oleh Rangga.

    Minuman dan makanan yang disajikan pun kualitasnya sama dengan di cafe mewah, namun soal harga jelas lebih murah.  Beberapa minuman yang disajikan meliputi jenis moctail, trape dan coffe. Selain itu terdapat pula makanan spagettu, burger, french fries, waffle dan onion ring.

    Kepada Ekspres, lulusan Universitas Tunas Pembangunan (UTP) Surakarta ini mengaku menjadi GTT di SD Kembangsawit Ambal dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian. Jika hal tersebut dimaknai sebagai pekerjaan tentu hasilnya tidak akan cukup. Dalam melakukan pengabdian diperlukan penghasilan yang cukup. Untuk itu wiraswasta menjadi pilihan utama. “Dulu sering jalan-jalan dan makan-makan. Setelah itu konsep foot truck menjadi pilihan saya,” tuturnya, Jumat (7/12/2018).

    Dijelaskannya, di Kebumen atau Kutowinangun, anak-anak muda memerlukan tempat tongkrong. Jika tidak ada fasilitas untuk tongkrong, tentunya mereka akan mencarinya sendiri. Untuk itu diperlukan tempat tongkrong yang positif dan harga pelajar.  “semua menu yang disajikan saya dipelajari dari internet. Sehingga saya termasuk pengguna internet positif,” katanya.

    Anak tunggal dari pasangan Hardiningdyah (Diah Puspita) dan Aiptu Gatot Suryanto ini mengaku telah melakukan bisnis sejak masih duduk di bangku SMP. Kala itu oleh orang tuanya Rangga dipercaya untuk mengelola play station. Di usia tersebut Rangga sudah terbiasa mengelola dan memutar uang. “Dulu uang jajan saat SMP diperoleh dari usaha play station,” katanya.

    Rangga menambahkan, gunakan waktu dengan semaksimal mungkin. Selain itu maksimalkan potensi yang ada. Menjadi GTT bertugas mulai dari pukul 07.00 hingga 14.00 WIB. Di luar waktu tersebut masih banyak yang bisa digunakan. “Jangan menyerah selama masih ada sesuatu yang bisa kita lakukan. Kita hanya benar-benar kalah kalau berhenti berusaha,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top