• Berita Terkini

    Selasa, 04 Desember 2018

    Pembunuh Kasir di Boyolali Diringkus, Pelaku Sakit Hati Ditagih Utang

    TRI WIDODO/RADAR SOLO
    BOYOLALI - Kasus pembunuhan terhadap Eka Rakhma Apriliyanti Ifada, 24, kasir toko bangunan di Boyolali, membuat banyak orang tercengang. Hanya gara-gara ditagih utang Rp 350 ribu, Fajar Sigit Santoso alias Kenyung, 19, nekat membunuh teman kerjanya ini di kebun daerah Banjarsari, Kelurahan Kemiri, Kecamatan Mojosongo

    Fajar Sigit Santoso alias Kenyung 19, nekat menghabisi nyawa korban dengan cara yang sangat sadis. Tak hanya itu, dalam keadaan sudah tidak bernyawa, tersangka dengan beringas memerkosa gadis asal Desa Ngadigunung, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.

    Kapolres Boyolali AKBP Aries Andhi membeberkan kronologis kasus pembunuhan tersebut kemarin. Sabtu (1/12/2018) pukul 19.00 WIB tersangka menjemput korban untuk jalan-jalan malam mingguan. Korban yang tinggal di kos Kampung Surowedanan, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali Kota ini kemudian diajak nongkrong di kawasan Alun-alun Kidul Boyolali.

    “Saat nongkrong itulah terjadi percakapan. Intinya korban meminta tersangka untuk melunasi utangnya,” ujar Aries.

    Bukannya mengembalikan uang, tersangka justru sakit hati dan berniat membunuh korban. Benar saja, setelah itu, tersangka mengajak korban untuk kembali ke kos. Untuk memuluskan aksinya, korban diantar pulang melalui jalan-jalan kampung yang tembus ke kawasan kebun.

    Setibanya di kebun yang jauh dari permukiman warga, tersangka langsung menjatuhkan sepeda motornya hingga korban terjatuh. Setelah korban tersungkur langsung dibekap mulutnya menggunakan tangan.

    Keberingasan Kenyung tak hanya sampai di situ. Leher atas korban kemudian dicekik sekuat tenaga. Melihat korbannya mengap-mengap bukanya merasa kasihan, Kenyung malah semakin kesetanan.

    “Yang lebih sadis lagi (yang dilakukan tersangka), dalam kondisi tak berdaya, dia melakukan pidana susila terhadap korban. Setelah itu pelaku meninggalkan korban di TKP (di tengah-tengah kebun),” ujar Kapolres

    Usai membunuh dan memerkosa korbannya, tersangka tak langsung melarikan diri. Kenyung ternyata masih mengikuti seluruh proses penyelidikan yang dilakukan aparat kepolisian. Dia bersama kerumunan warga ikut menyaksikan proses identifikasi dan penyelidikan korban saat berada di tengah ladang yang jauh dari permukiman penduduk. Layaknya warga yang penasaran, Kenyung mengikuti sejak awal apa saja yang dilakukan polisi dan memantau perbincangan warga terkait kasus tersebut.

    Dia bahkan mengikuti korban yang dibawa ke kamar mayat RSUD Pandan Arang Boyolali. Di kamar mayat itu dia seolah-olah tak mengetahui apa yang terjadi dengan menunjukkan raut kesedihan agar terkesan kehilangan rekan kerjanya itu.

    Namun polisi terus bergerak mengungkap pelaku. Plat kendaraan yang digunakan pelaku untuk menjemput korban dari rekaman CCTV terus ditelusuri. “Melalui data kendaraan bermotor kami telusuri Dari pemilik awal hingga siapa pemegang terakhir,” ujar Aries.

    Benar saja, setelah meminta keterangan penjual kendaraan dari pemilik awal akhirnya polisi dapat mengidentifikasi sang pemilik. Tak hanya itu, polisi juga meminta keterangan warga di Kampung Waru, Kelurahan Kemiri untuk mencocokkan pemegang kendaraan tersebut. Polisi akhirnya berhasil membekuk pelaku di sekitar kamar mayat di mana jenazah korban disimpan. Namun saat dikeler, dia tersangka berusaha melarikan diri. Polisi pun terpaksa melumpuhkan kaki kanan tersangka dengan timah panas.

    ”Selama proses penanganan kepolisian, tersangka terus mengikuti kegiatan penyidik. Hal ini di dalam teori kriminologi memang ada. Dorongan bagi pelaku kejahatan untuk melihat hasil kejahatannya,” jelas Aries. (wid/bun)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top