• Berita Terkini

    Senin, 03 Desember 2018

    Ngotot Perjuangkan TOD, Bupati Pekalongan Kembali Temui Jokowi

    M DHIA THUFAIL
    BATANG – Bupati Batang, Wihaji, kembali menunjukkan kengototannya dalam memperjuangkan daerahnya agar merasakan berkah pengoperasian tol Trans Jawa, melalui pengembangan rest area terpadu dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di KM 398. Sempat 'didiamkan' oleh para pengelola tol, orang nomor satu di Kabupaten Batang nekat kembali menemui Presiden RI Joko Widodo, Kamis (29/11/2018) lalu.

    Sebagai kepala daerah, Wihaji tak ingin melihat Kabupaten Batang berubah menjadi kota mati. Dia juga berkepentingan untuk memperjuangkan nasib para pelaku usaha di sepanjang jalur pantura yang terancam eksistensinya jika tol nantinya beroperasi.

    “Jadi sewaktu beliau (Presiden_red) ada kunjungan kerja di Kota Pekalongan kemarin, saya sempat menyapa beliau dan membicarakan mengenai konsep TOD yang sebelumnya telah disetujuinya itu. Dari situ, akhirnya Presiden meminta kepada saya untuk dapat memaparkan kembali mengenai konsep TOD di Istana Negara pada Kamis (29/11) kemarin,” terang Wihaji, saat jumpa pers bersama awak media, Minggu (2/12/2018).

    Ia mengatakan, dalam pertemuan yang ternyata hanya dihadiri oleh dirinya itu, Presiden Jokowi juga menghadirkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno untuk mendengar paparan terkait konsep TOD tersebut.

    “Setelah saya paparkan banyak hal mengenai konsep TOD itu, akhirnya Presiden kembali menyetujui dan akan mengutus Deputi BUMN ke Batang untuk koordinasi dengan saya pada Senin besok (hari ini_red),” jelasnya didampingi Kabag Humas Setda Batang, Triossy Juniarto.

    Disebutkan Wihaji, konsep TOD yang dipaparkannya tersebut akan menjadi yang pertama kali ada di Indonesia apabila benar benar bisa direalisasikan. Sebab, di dalam satu lokasi rest area, Pemkab Batang merencanakan akan menghadirkan 10 inovasi tempat yang dapat dijadikan sebagai referensi kunjungan masyarakat.

    “Ya, selain hanya sebagai rest area, kita mengharapkan agar rest area ini bisa menjadi seperti kota baru. Yang mana nantinya, di atas lahan seluas 100 hektar milik PT Perkebunan Nasional 9 ini kita akan bangun 10 inovasi tempat baru, seperti  tempat wisata ekosistem, hotel, UMKM, warung rakyat dan lain sebagainya,” paparnya.

    Ia meyakini, dengan luasan lahan 100 hektar tersebut, maka para pelaku usaha di Kabupaten Batang akan terserap semuanya, khususnya UKM dan UMKM. Yangterpenting, kata Wihaji, ia mewajibkan para pelaku usaha yang akan menempati rest area itu ber- KTP Batang.

    “Terkait siapa nanti yang akan menggarap pembangunan rest area ini, kita sudah siapkan plannya, yang mana bisa dikerjakan oleh Pemda, BUMN atau Swasta. Dan saat ini sudah ada beberapa investor dari dalam maupun luar yang melirik konsep tod ini, karena nilai investasinya sendiri kita hitung hitung hingga ratusan miliar rupiah,” tandasnya. (fel)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top