• Berita Terkini

    Senin, 17 Desember 2018

    Korban Gempa Wonosobo masih Trauma

    wonosoboekspres
    WONOSOBO- Sebanyak enam keluarga di Dusun Jetis RT2 RW 1 Desa Pacarmulyo  Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo mengaku masih trauma dengan kejadIn longsor yang terjadi pada jumat lalu. Mereka berinisiatif mengungsi sementara mencari tempat yang dianggap aman. Pasalnya hujan deras masih terus terjadi, dan dan masih muncul rekahan tanah.

    Enam keluarga yang mengungsi dinataranya, Edi Purwanto, Rais Yuwono, Miftahudin, Musyafak, Jamaludin dan Muslim. Mereka boyongan untuk sementara  waktu ke rumah orang tua dan  saudara terdekat , sembari menunggu situasi kondusif.

    Proses evakusi barang-barang dan perabot rumah tangga milik keenam warga dusun jetis rt.02/Rw.01 desa pacarmulyo dibantu oleh anggota tim sar, BPBD, tagana dan relawan bencana alam.

    Anggoto Tim Tagana Wonosobo Wahyono membenarkan bahwa 6 kepala keluarga sudah pergi mengungsi paska peristiwa longsor pada jumat sore kemarin. Mereka mengungsi ke rumah orang tua dan saudara terdekat.

    “Memang mereka masih takut dan trauma, dengan longsor jumat sore itu, mereka mengungsi kerumah saudara terdekat ,” katanya.

    Sementara Itu, Kepala BPBD Wonosobo Prayitno mengemukakan bahwa longsor di dusun jetis desa pacarmulyo , yang mengakibatkan rusaknya sawah dan kebun serta melukai satu warga setempat merupakan jenis longsor luncuran. Longsor tersebut dipicu oleh saluran air yang mampet kemudian masuk ke area persawahan secara besar-besaran.

    “Itu jenis longsor luncuran, dengan kondisi hujan deras saat ini, masih berpotensi terjadi longsor susulan,” ungkapnya kemarin.

    Menurutnya, longsor di Dusun Jetis Desa Pacarmulyo dipicu oleh saluran di atas pemukiman yang mampet akibat tertutup sampah, dampak dari hujan deras selama lebih dari empat jam.  Untuk menghindari kejadian serupa, BPBD telah mengimbau kepada pemerintah desa dan warga setempat melakukan gotong-royong bersih saluran.

    “Ini khan pemicunya saluran mampet, kemudian air sangat deras, sehingga meluber ke sawah, untuk antisipasi, warga harus gotong royong bersihkan saluran. Imbauan itu sebenarnya sudah kita sampaikan jauh hari sebelumnya bersamaan dengan pembentukan posko banjir dan longsor di setiap kecamatan,” katanya.

    Disebutkan, setidaknya ada 15 titik di setiap kecamatan di kabupaten wonosobo yang memiliki karakter dan kondisi nyaris sama dengan lokasi longsor di Dusun Jetis Desa Pacarmulyo Leksono. Terkait hal itu pihaknya berharap ada pantauan lebih intensif selama musim penghujan.

    Sebelumnya diberitakan, longsor besar terjadi di dusun jetis desa pacarmulyo leksono kemari. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun satu orang mengalami luka dan  sekitar satu hektar lahan sawah dan kebun rusak parah. Longsor terjadi pada pukul 17.00 wib. Setelah hujan deras selama lebih dari tiga jam.Diduga longsor dipicu oleh saluran air yang tersumbat sampah kemudian masuk ke areal persawahan, lalu jenuh, gembur dan akhirnya longsor. (gus)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top