• Berita Terkini

    Senin, 17 Desember 2018

    Heboh Kabar Hoaks Tsunami, Warga Pesisir Selatan Kebumen Mengungsi

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Dalam dua hari terakhir, sejumlah warga khususnya di bagian selatan Kebumen dihebohkan dengan bakal terjadinya bencana tsunami yang bakal terjadi pada Selasa (18/12/2018). Kabar itu merebak cepat, bahkan warga-warga di Kecamatan Ambal sempat mengungsi.

    Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen, Eko Widiyanto seperti disampaikan Heri Purwoto, Senin (17/12/2018) membenarkan adanya kepanikan warga terkait tsunami.  Namun, dia menegaskan, kabar itu tidaklah benar.

    Kehebohan warga, kata Heri, merupakan kesalahpahaman dalam menerima informasi. Sepanjang penelusurannya, informasi tersebut berawal dari adanya sosialisasi penanggulangan bencana tsunami yang digelar Pemkab belum lama ini. Lalu, salah satu peserta yang kebetulan seorang kepala desa, menginformasikan kepada warganya akan bahaya tsunami.

    Informasi tak lengkap itu, langsung dimakan mentah-mentah warga yang kemudian panik. Ditambah, di Lapangan Manunggal Kecamatan Ambal warga melihat tenda berdiri. Mereka mengira, benar-benar bahkan terjadi tsunami. Padahal, tenda itu bagian dari kegiatan pelaksanaan Peleton Beranting (Tonting) Yudha Wastu Pramuka Jaya Dam IV/Diponegoro tahun 2018 yang kebetulan melalui Kebumen.

    Akibat informasi, tersebut warga bahkan sempat mengungsi pada Minggu malam (16/12/2018).  "Kabar soal akan terjadinya tsunami itu hoaks. Sampai saat ini belum ada tehnologi maupun alat yang bisa memprediksi secara tepat, kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa secara persis."

    "Jadi bisa dikatakan kalau ada yang bilang bahwa pada hari H, jam J, akan terjadi gempa, bisa dipastikan hoax.  Gempa dengan kekuatan tersebut bukan hal yang tidak mungkin, tapi untuk waktu dan kapan akan terjadi, belum bisa dipastikan. Maka hal yang bisa dilakukan adalah mitigasi dan meningkatkan kesiapan kita," ujar Heri.

    Sejauh ini, BPBD terus berupaya menyosialisasi hal tersebut ke masyarakat. Di saat yang sama, warga diminta tetap tenang, waspada. "Kami juga menghimbau agar warga selalu mencari rujukan berita pada portal maupun sumber yang kredibel maupun sumber sumber yang jelas," kata Heri. (saefur/cah)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top