agus/wonosoboekspres |
Korban harus merelakan rumahnya yang habis berubah menjadi abu, setelah dilalap sijago merah kemarin pagi sekira pukul 09.00 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peritiwa itu, namun kerugian ditaksir menjadi puluhan juta rupiah.
Kepala BPBD Wonosobo Prayitno mengemukakan bahwa, kebakaran di diuga dari tungku dapur yang masih menyala, kemudian ditinggal pergi oleh korban, bekerja sebagai pedagang di pasar. Api diketahui sudah membesar dan melalap habis seluruh bangunan rumah.
“Penyebab kebakaran diduga dari api tungku yang lupa dimatikan, lalu ditinggal pergi bekerja oleh pemiliknya,” ungkap Prayitno.
Dijelaskan, kronologis peristiwa kebakaran itu, saat kejadian pemilik rumah sedang berada di luar rumah. Api dengan cepat membakar rumah, menyebar ruangan dan seisi rumah. Warga setempat berupaya keras memadamkan api dengan alat seadanya, namuan kecepatan api dengan tekanan udara tinggi, menjadikan rumah tidak tertolong lagi, seisi rumah ludes,menjadi abu. Rumah tersebut akhirnya ambruk menjadi abu.
“ Tidak ada korban dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Kondisi rumah rusak berat, tidak bisa digunakan, pemilik rumah untuk sementara waktu diungsikan ke rumah saudara terdekat,’ katanya
Untuk memadamkan api, BPBD wonosobo , mengirim 1 unit mobil damkar bersama 1 unit mobil tangki guna membantu proses pemadaman. Api baru bisa dipadamkan sekitar satu jam sesudahnya, setelah warga bersama petugas damkar dibantu oleh relawan dan TNI Polri terus berupaya memadamkan dan mengendalikan api agar tidak merembet ke pemukiman yang lain.
Sementara itu, Camat Mojotengah Bandriyo mengemukakan bahwa, pihak desa telah berkoordinasi dengan kencamatan dan instansi terkait. Untuk sementara korban diungsikkan ke rumah saudara terdekat, sedangkan warga diminta gotong-royong melakukan pembersihan lokasi kebakaran.
“Kita sudah koordinasi dengan pihak terkait, agar korban secepatnya bisa dibantu. Proses awal melakukan assesment bersama BPBD, gotong royong pembersihan puing dan membuat langkah lanjutan lain,” katanya.
Pihaknya mengimbau, meski sudah memasuki musim hujan, bahaya kebakaran tetap harus diwaspadai, sebab pemicu utama kebakaran di pemukiman bukan lagi masalah musim, tapi kerusakan jaringan listirk di rumah tangga dan lupa mematikan kompor atau tungku. (gus)