• Berita Terkini

    Rabu, 05 Desember 2018

    3 Kecamatan di Wonosobo Diterjang Longsor

    agus/wonosoboekspres
    WONOSOBO- Sejumlah tempat di kabupaten wonosobo alami longsor menyusul hujan lebat dalam  beberapa hari terkahir ini.  Badan Penanggulangan Bencana Daerah  ( BPPBD) mencatat, terdapat empat titik longsor di tiga kecamatan .

    Longsor tersebut terjadi di kecamatan watumalang sebanyak satu titik, kecamatan mojotengah satu titik dan kecamatan selomerto sebanyak dua titik. Tidak ada korban jiwa dalam peritiwa itu, namun longsor mengakibatkan terututpnya akses jalan desa dan mengancam rumah penduduk.

    Sekretaris BPBD Wonosobo Sumarno mengemukakan bahwa longsor melanda sejumlah titik di wilayah itu terjadi setelah terus diterpa hujan deras dalam beeberapa hari terakhir. Longsor terjadi di tiga kecamatan meliputi kecamatan watumalang, mojotengah dan selomerto.

    "Sudah ada 4 titik longsor di tiga kecamatan, kondisi dan perkembangan lokasi longsor terus dipantau oleh BPBD bersama relawan dan perangkat desa setempat,” ungkapnya kemarin.

    Selain itu, upaya gotong royong untuk membuka akses jalan yang terutup juga dilakukan oleh warga bersama relawan. Hal it dilakukan supaya aktivitas warga tidak terganggu dan kondisi bisa cepat pulih kembali.

    "Untuk jalan yang tertutup material longsor, warga sudah digerakkan untuk bergotong royong, tapi unutk memasitkan terjadi longsr susulan, kita sudah lakukan imbuan dan juga langkah lanjutan,” ungkapnya.

    BPBD wonosobo bersama dengan relawan TNI, Polri, SAR pemerintahn desa, kelurahan dan kecamatan telah membuat posko di 15 kecamatan di wonosobo. posko tersebut untuk melancarkan proses sosialsasi kepada warga terkait masalah bencana banjir dan longsor serta memberikan informasi secaara berkala kepada pokso induk.

    “ Posko sudah dibentuk, sebagai wadah untuk antisipasi dan koordinasi kebencanaan di masing-masing kecamatan, pokso bergerak secara swadaya,” ucapnya.

    Sumarno juga menambhkan, BPBD wonosobo akan memantau sejumlah alat EWS ( early warning system) yang dipasang di sejumlah titik di wonosobo. namun pihaknya menandaskan bahwa yang paling penting dalam menghadapai potensi bencana terletak pada kesadaran dan kesiapsiagaan masing-masing warga.

    “Yng paling penting dalam menghadapi potensi bencana, kesiapsiagaan warga, bukan kepanikan,” pungkasnya. (gus)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top