![]() |
imam/ekspres |
Informasi yang berhasil dihimpun, aksi blokade terhadap akses masuk ke kantor MTA dilakukan pagi hari tadi. Blokade dilakukan menggunakan bambu dan kayu yang ditumpuk sekitar 20 meter dari kantor MTA. Tak hanya itu, warga melempari kantor MTA dengan telur busuk. Alhasil, kantor cabang MTA di Adimulyo dipenuhi dengan pecahan telur busuk.
Polisi dan aparat terlihat siaga menjaga aksi warga.
Hingga berita ini diturunkan, sejumlah warga masih terlihat berkumpul di sekitar lokasi. Kuasa hukum warga, Yuli Ikhtiarto SH menyatakan, aksi ini sebagai bentuk penolakan warga terhadap MTA. Apapun alasannya, ujar Yuli, MTA diminta tidak melakukan kegiatan di Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo.
"Setelah ini, warga pada Kamis sore nanti akan mendatangi Kantor Bupati untuk meminta MTA pergi dari Adimulyo," ujar Yuli.
Catatan koran ini, aksi warga ini merupakan buntut dari aksi-aksi sebelumnya. Dalam setiap aksinya, warga memilih hari Kamis yang merupakan jadwal atau agenda MTA di Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo.
Sebelumnya, Kapolres Kebumen, AKBP Arif Bahtiar sudah menghimbau agar MTA menghentikan dulu kegiatan di Desa Kemujan. Dengan adanya penolakan dari warga, Kapolres khawatir akan terjadi konflik bila MTA tetap nekat melaksanakan kegiatan.
Sementara, dari pihak MTA meminta agar apa yang terjadi di Adimulyo dapat diselesaikan dengan adil. Sebab, mereka meyakini, keberadaan ormas MTA sudah resmi dan diakui negara. (cah/mam)
"Setelah ini, warga pada Kamis sore nanti akan mendatangi Kantor Bupati untuk meminta MTA pergi dari Adimulyo," ujar Yuli.
Catatan koran ini, aksi warga ini merupakan buntut dari aksi-aksi sebelumnya. Dalam setiap aksinya, warga memilih hari Kamis yang merupakan jadwal atau agenda MTA di Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo.
Sebelumnya, Kapolres Kebumen, AKBP Arif Bahtiar sudah menghimbau agar MTA menghentikan dulu kegiatan di Desa Kemujan. Dengan adanya penolakan dari warga, Kapolres khawatir akan terjadi konflik bila MTA tetap nekat melaksanakan kegiatan.
Sementara, dari pihak MTA meminta agar apa yang terjadi di Adimulyo dapat diselesaikan dengan adil. Sebab, mereka meyakini, keberadaan ormas MTA sudah resmi dan diakui negara. (cah/mam)
Berita Terbaru :
- Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman BPJS Kesehatan Terus Tingkatkan Pelayanan
- Gandeng Komunitas, Mexolie Hotel Kembangkan Magot Dari Sampah Organik
- Wakapolres Jadi Tamu Istimewa Masa Orientasi Siswa SMPN 1 Kebumen
- Sumanto Dorong BUMD Jateng Berikan Deviden Signifikan untuk Pembangunan
- Ketua DPRD Jateng Sumanto Cicipi Mangut Beong di Borobudur, Magelang
- Pantai Kembar, Wisata Sekaligus Konservasi Penyu di Puring
- Penjaringan Ketua KONI, Zubair Syamsu Tinggal Tunggu Musorkablub