• Berita Terkini

    Jumat, 30 November 2018

    MTA Kembali Dapat Penolakan di Kebumen, Kali Giliran Warga Adikarto


    foto ahmad saefurrohman/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Setelah sebelumnya mendapat penolakan dari warga Desa Kemujan Kecamatan Adimulyo, kini Majelis Tafsir Al Quran (MTA) kembali mendapat penolakan dari warga Adikaro. Masyarakat Adikarto melaksanakan aksi blokade jalan sehingga warga MTA tidak dapat menuju lokasi kajian atau pengajian, Kamis (29/11/2018).

    Akibatnya, pengajian atau kajian yang semula direncanakan di rumah Waliman RT 3 RW 2 desa Adikarto Kecamatan Adimulyo urung dilaksanakan. Warga MTA, meningalkan lokasi, sekitar pukul 16.15 WIB, setelah sebelumnya mendapatkan pengarakan dari Ketua MTA Cabang Sempor Tarno. Meski MTA telah meninggalkan Desa Adikaro, namun warga terus berkumpul di Gang masuk. Warga mulai membubarkan diri setelah hujan mulai turun.

    Sekedar mengingatkan, MTA mulai mendapatkan penolakan di Kecamatan Adimulyo, tepatnya di Desa Kemujan. Setelah berulangkali mendapatkan penolakan dari masyarakat, MTA kemudian pindah lokasi pengajian di Desa Adikarto pada Kamis 15 November lalu.

    Di Adikarto sempat dilaksanakan pengajian rutian setiap Hari Kamis sebanyak dua kali. Kendati demikian, setelah dilaksanakan musyawarah, Warga Adikato akhirnya sepakat untuk menolak MTA. “Pada prinsipnya saya mengemban amanah dari masyarakat. Jika masyarakat menolak maka itu adalah keputusan masyarakat,” tutur Kepala Desa Adikarto Akhmad Kundarto.

    Dijelaskannya, sebelum pada pertemuan warga, disepakati untuk menolak MTA di Adikarto. Selain itu sebelum warga memblokade jalan, telah dilakukan pertemuan yang dilaksanakan oleh Camat Adimulyo. Pertemuan dilakukan di Balai Desa Adikarto.  Dalam pertemuan tersebut tidak ditemukan titik temu antara masyarakat dan warga MTA.
    “Selepas dari pertemuan warga memblokade jalan dengan kayu. Selain itu warga juga menjaga tiga gang yang digunakan sebagai akses untuk menuju lokasi pengajian. Jadi dalam hal ini warga dibagi menjadi tiga kelompok,” paparnya.

    Setelah melakukan penjagaan di gang-gang masuk,  sekitar pukul 15.15 WIB  warga MTA  mulai berdatangan. Saat itulah warga tidak menghalang-halangi MTA memasuki Desa Adikarto. Adanya penolakan tersebut, membuat warga MTA berkumpul di tepi jalan.  Beberapa waktu kemudian Ketua MTA Cabang Sempor Tarno memberi pengarahan kepada warga MTA. Setelah mendapatkan pengarahan, warga MTA pun kembali ketempat masing-masing.

    Kepada Awak Media, Tarno menyampaikan MTA memaklumi jika terjadi penolakan. Hal ini kemungkinan lantaran warga belum tahu apa itu MTA. Untuk itu dalam hal ini pihak MTA pun berbesar hati, dan akan selalu mendoakan, semoga masyarakat dapat memahami perbedaan yang ada.  “Kami sadar bahwa dalam kebhinekaan ini tentunya banyak perbedaan. Untuk itu mari kami mengajak seluruh komponen bangsa untuk bersatu dalam bhinekaan ini. Dan jangan kebhinekaan jangan dicidrai kebhinekaan ini hanya dengan sedikit perbedaan paham,” tegasnya.

    Sementara itu Akhmad Kundarto menambahkan, jika minggu depan MTA masih melaksanakan kajian di Adikarto, maka dipastikan masyarakat Adikarto akan kembali melaksanakan aksi penolakan. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top