• Berita Terkini

    Senin, 26 November 2018

    Kasus Stunting di Kebumen Terbilang Tinggi

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) -  Jumlah balita yang mengalami stunting (kerdil) di Kabupaten Kebumen terbilang tinggi. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen sedikitnya 124 balita di Kebumen menderita stunting.

    Mereka tersebar di sepuluh desa dari sembilan kecamatan, yakni Desa Rangkah Kecamatan Buayan 10 anak, Indrosari Kecamatan Buluspesantren 14 anak. Desa Kaibonpetangkuran 7 anak dan Plempukankembaran 3 anak, kedua  desa tersebut berada di Kecamatan Ambal.

    Kemudian, Tlogopragoto Kecamatan Mirit 22 anak, Kebagoran Kecamatan Pejagoan 11 anak. Desa Temanggal Kecamatan Adimulyo 7 anak, Pagebangan Kecamatan Karanggayam 8 anak dan Patukrejo Kecamatan Bonorowo 36 anak.

    Wakil Bupati Kebumen Yazid Mahfudz menyampaikan, Pemkab Kebumen berkomitmen untuk melakukan pencegahan dan penurunan angka anak stunting (kerdil) di wilayahnya.

    Menurutnya, Pemkab Kebumen terus berupaya menangani masalah stunting, salah satunya dengan fokus dalam 1.000 hari pertama kehidupan. Program utamanya, yaitu 1.000 hari pertama kehidupan, peningkatan kualitas remaja, pemberdayaan orang terdekat, kelahiran pertama dari mulai hamil, dan menyusui

    "Kita intervensi melalui penyuluhan dan kemudian pemberian suplemen, pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil, kemudian juga pertolongan persalinan sampai usia 2 tahun," ujar Wakil Bupati Yazid Mahfudz usai menandatangani komitmen percepatan pencegahan anak kerdil yang diselenggarakan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) di Red Top Hotel and Convention Centre Jakarta, Kamis (22/11/2018) malam.

    Deputi Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden, Bambang Widianto, angka stunting di Indonesia sama dengan jumlah stunting pada anak-anak di Benua Afrika. Karena itu, Presiden RI Joko Widodo sangat prihatin dengan kondisi stunting di Indonesia.  "Padahal jika bicara kondisi ekonomi dan sumberdaya alam dan manusianya, negara kita lebih maju ketimbang negara-negara di Benua Afrika. Karena itu, pemerintah pusat meminta komitmen seluruh kepala daerah untuk menurunkan tingginya angka stunting di Indonesia," tegasnya.

    Menurutnya, untuk mempercepat pencegahan stunting diperlukan intervensi yang terkoordinir dan konvergen. Yaitu sinergi lintas sektor dengan bersama-sama menyasar kelompok prioritas yang tinggal di desa dan perkotaan.

    "Intervensi, seperti program gizi, air bersih, sanitasi, perilaku hidup sehat, imunisasi, dan lain-lain. Harus dilakukan secara menyeluruh dan konvergen mulai dari tahap perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan, hingga pemantauan dan evaluasi,” tandas Sekretaris Eksekutif TNP2K ini.

    Hadir mendampingi Wakil Bupati pada kegiatan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kebumen Y Rini Kristiani, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Slamet Mustolkhah. Sekretaris Dipermades P3A Siti Nuriatun Fauziah, dan Plt Kabag Humas Setda Kebumen Asep Nurdiana. (ori)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top