• Berita Terkini

    Minggu, 04 November 2018

    Jenazah Pramugari Lion Air Asal Ayamputih Dimakamkan

    saefur/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Suasana duka mengiringi kepulangan jenazah Endang Sri Bagus Nita, pramugari,  yang turut menjadi korban kecelakaan  Lion Air JT610. Tangis haru keluarga dan tetangga pun menyambut kedatangan jenasah di rumah duka RT 04 RW 03 Desa Ayamputih Kecamatan Buluspesantren.

    Ya, Endang Sri Bagus Nita pramugari yang menjadi korban kecelakaan   Lion Air JT610, merupakan warga Ayamputih Kecamatan Buluspesantren.

    Jenazah Endang Sri Bagus Nita tiba sekitar pukul 09.00 WIB menggunakan mobil ambulans PMI bernopol AB 9045.  Ibu kandung korban Yulianti sempat pingsan saat peti jenazah dikeluarkan dari runah duka untuk menuju pemakaman.Selain keluarga dan kerabat, tampak juga rekan pramugari dan segenap pihak maskapai juga hadir dalam pemulangan jenazah Endang.

    Kepala Desa Ayamputih, Slamet, mengatakan pihaknya membenarkan adanya kepulangan Jenazah Endang Sri Bagus Nita salah satu pramugari Lion Air yang meninggal pada kecelakaan JT610. "Betul kami sejak malam hari sudah dikabari dan kami teleh menyiapkan proses pemakaman," katanya.

    Rusianto salah satu keluarga korban mengatakan Endang kecil sempat tinggal bersama sang nenek di Desa Ayamputih. Ia sempat bersekolah di SD Ayamputih. Meski tinggal hanya saat kecil keluarga korban menginginkan jenazah dimakamkan di Desa Ayamputih.

    "Dari keluarga minta dimakamkan disini. Dulu sejak kecil sekolah disini sampai lulus SD, kemudian SMP, SMA ikut orang tuanya di Tanggerang," katanya ditemui Ekspres di rumah duka.

    Endang yang masuk baru 6 bulan pelatihan dan saat ini masih menjalani masa training sebagai pramugari Lion air itu ia baru mengikuti 8 kali rute penerbangan hingga terakhir pesawat Lion Air  JT610 yang ia tumpangi mengalami kecelakaan diperairan Karawang. "Baru training, masuk masih proses masa training, " ungkap Rusianto.

    Sartijo, ayah kandung Endang Sri Bagus Nita, kepada media mengatakan ia sempat mendapat firasat atas keperigan putri pertamanya. Ia mengatakan saat mengantar anak kesayangannya ketempat kerja itu Endang sempat meminta untuk pulang dan dijemput lebih awal. "Tidak seperti biasanya dia minta pulang dan dijemput lebih cepat, biasanya kan pak nanti jemput jam 8 jemput jam 5," kata Sartijo ditemui usai proses pemakaman.

    Di mata teman - temannya, Endang dikenal memiliki pribadi yang baik, ceria dan sederhana. "Anaknya baik, ceria, pinter selalu semangat, biasanya berangkat bareng saya pakai sepeda," kata Khusnul Khotimah (23) kakak kelas Endang Sri Bagus Nita saat bersekolah di SD Ayamputih.(saefur)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top