Di posisi kedua ditempati Grup Hadroh "Mahbuby" Ponpes Salafiyah Wonoyoso Kebumen. Sementara Grup Hadroh "Dzikrul Mustofa" Kecamatan Ayah harus puas di peringkat ketiga dari total 20 peserta yang ikut dalam festival ini.
Ketua Panitia festival, Irfangi menuturkan, selain sebagai ajang silaturahmi di antara pecinta hadroh, festival ini juga untuk menyambut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Ini juga untuk melestarikan seni yang menjadi warisan ulama," ucap dia.
Menurut Irfangi, festival hadroh kali ini mengambil tema "Kita Tingkatkan Rasa Persatuan dan Kesatuan Untuk NKRI Lebih Berdaulat".
Pada saat bersamaan juga diserahkan bantuan Al Quran kepada sejumlah pengurus TPQ di Kabupaten Kebumen.
Ketua Dewan Pembina sekaligus pendiri Gerakan Nasional Wakaf Al Qur’an, Ir Romahurmuziy berharap agar festival hadroh ini sebagai ajang kontestasi untuk mensiarkan Islam melalui jalur budaya seperti yang dilakukan oleh para ulama terdahulu. Apalagi momentum festival ini bertepatan dengan bulan Mulud sehingga
sekaligus meningkatkan kecintaan terhadap Rasulullah.
"Hadrah adalah sebuah seni dinamis yang mampu membangkitkan semangat. Karena dengan irama hadroh akan tercipta bit tetentu yang menjadikan kita semangat dalam beragama," kata Gus Romi dalam sambutan yang disampaikan melalui video yang diputar pada pembukaan festival hadroh.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga menggarisbawahi ajakan hijrah dari Presiden Joko Widodo dalam rangka Maulid Nabi.
"Misalnya dari kecenderenungan beragama yang semula benci menjadi mencintai, yang semula ujaran kebencian menjadi ujaran kerinduan," ucapnya. (*/has)
