• Berita Terkini

    Selasa, 27 November 2018

    Gara-Gara FB, Rumah Tangga Warga Rembang Berunjung Perceraian

    REMBANG – Mungkin masyarakat harus benar-benar cermat. Terutama memilih pertemanan di media sosial (medsos) saat ini, seperti di Facebook (FB). Jangan sampai kejadian yang menimpa WN terulang. Gara-gara pertemanan di FB jalinan rumah tangga perempuan ini kandas.

    Ironisnya bukan hanya perceraian yang dialami. Ibarat pepatah sudah jatuh tertimpa tangga, kini sang perempuan juga terus diteror. Hal ini tak hanya berdampak dirinya. Namun merembet ke kepala desa (kades) beserta perangkat hingga kepala sekolah di sekitar desanya.

    Terbaru, sang laki-laki teman FB itu, juga membuat laporan palsu. Di menginformasikan kepada pemadam kebakaran (damkar) Rembang, jika kantor Desa Kebloran terbakar. Hal ini dilakukan lantaran dia dendam. Perasaan cinta sang laki-laki tersebut, ditolak perempuan berinisial WN.

    Kades Kebloran Kasmudi membenarkan adanya terror yang menimpa wilayah kerjanya selama tiga bulan terakhir. Hal ini, berawal dari warganya, WN berteman FB yang akunnya bernama Leo Candra (Ican), warga Padang Pariaman.

    ”Saya dapat informasi langsung dari korban. Sementara warga saya WN statusnya bersuami bertempat tinggal di Karanglincak. Lama-lama sang suami tahu, setelah Leo Candra sempat ngobrol lewat video call, namun diterima suami WN,” ungkapnya.

    Bukanya minta maaf, justru sang teman Facebook berulah. Mengatakan kalau pernah hubungan badan dengan WN dan mengatakan pelacur. Kondisi ini menyebabkan suami WN emosi dan menyebabkan pertengkaran. Bahkan berujung perceraian.

    Sementara Ican mengajak WN bertemu di Lasem. Kondisi ini dimanfaatkan Ican untuk minta uang. Alasannya digunakan balik ke kampung halamannya. WN pun memberi. Setelah itu, laki-laki itu kembali memintai uang lewat chattingan di FB. Lama-kelamaanya WN merasa dirugikan dan tak lagi merespon.

    Karena sering diganggu, akhirnya FB WN pun ditutup. Namun, bukan selesai. Jutsru permasalahan baru muncul. Akun yang mengatasnamakan WN muncul. Akun FB itu, digunakan untuk membuat status-status teror kepada kades, perangkat, dan kepala SD. Status yang dibuat rata-rata menyatakan WN sudah berhubungan badan dengan kades Kebloran. Selain itu, juga mengumpat kades lain.

    ”Kami berinisiatif melaporkan hal ini kepada polisi. Namun, ternyata si laki-laki itu berulah lagi. Setiap hari dan hampir tiga bulan terakhir, rumah WN terus dikirimi paket online,” paparnya.

    Paketan itu, mulai alat rumah tangga, sepeda motor, mobil, sampai bahan makanan. Seminggu terakhir ini, ada kiriman genting dari Jepara sebanyak dua truk. Hal ini diduga karena gara-gara pelaku membuat akun palsu mengatasnamakan WN.

    Karena teror makin berkembang, pihaknya mencoba kroscek ke keluarga WN dan meminta nomor si laki-laki itu. Tujuannya agar menghentikan perbuatannya. Tak berhenti, justru ada perbuatan iseng lain. Pelaku membuat laporan palsu kepada damkar yang menginformasikan balai Desa Kebloran terbakar.

    Terpisah, Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat dan Pemadam Kebakaran Satpol PP Rembang Wiyoto, membenarkan ada orang iseng melaporkan balai Desa Kebloran terbakar sekitar pukul 20.45. Dari laporan itu, petugas pun merespon dengan langsung menuju lokasi.
    ”Saat perjalanan menuju lokasi, kami mencoba konfirmasi kepada teman-teman yang ada di Desa Kebloran. Ternyata kondisinya aman. Tak ada kebakaran,” jelasnya. (noe/lin)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top