 |
| ISTIMEWA |
Pengambilan tes urine dilaksanakaan secara acak saat terhadap Aparatur Sipil Negera (ASN) yang tengah mengikuti Peningkatan Kapasitas Pejabat ASN, Rabu (14/11/2018)
Tes urine yang dilaksanakan Kesbangpol Kebumen bukan saja menyasar aparatur sipil negara biasa, melainkan sejumlah pejabat eselon II pun turut mengikutinya. Beberapa pejabat eselon II yang turut serta menjalani tes urine diantaranya Kepala BPKAD Dra Hj Dyah Woro Palupi, Kepala Disdukcapil Drs Frans Haidar, Kepala Bappenda Drs Aden Andri Susilo, dan Staf Ahli Bupati Rai Ageng Sulistyo Handoko.
Kepala Kantor Kesbangpol Kebumen Nur Taqwa Setyabudi SH menyampaikan, sidak dengan tes urine kepada ASN akan terus dilakukan secara berkala. Hal ini guna mencegah terjadinya peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan ASN atau pejabat Pemkab Kebumen.
Sebelum melaksankaan sidak, Kesbangpol juga telah terlebih melakukan sosialisasi menangkal narkotika dan psikotropika pada ASN. “Hasil tes urine akan disampaikan ke Wakil Bupati Kebumen untuk ditindaklanjuti oleh OPD terkait sesuai tupoksinya," ungkapnya.
Tes urine oleh Kantor Kesbangpol Kebumen dilaksanakan bukan kali pertama. Sebelumnya Kesbangpol Kebumen juga telah melaksanakan tes urine secara mendadak kepada ratusan kepala desa di Wilayah Kebumen. Ini dilaksanakan bekerjasama dengan BNN Kabupaten Purbalingga dan Satreskoba Polres Kebumen. Pemeriksaan dilaksanakan di Rumah Makan Candisari Kebumen, 19 November silam. Tes urine dilaksanakan sebagai bentuk upaya antisipasi penyalahgunaan narkoba di kalangan aparat pemerintahan.
Sementara itu, Wakil Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz yang juga meninjau sidak mengingatkan kepada para ASN di Kebumen agar selalu bersih dan tidak terjerat kasus penyalahgunaan narkoba. Beberapa kasus penyalahgunaan yang menjerat oknum kepala desa hendaknya menjadi pelajaran semua pihak. Sidak tersebut menurutnya merupakan komitmen Pemkab dalam memberantas narkoba. "Kami berharap tidak ada satupun ASN terutama pejabat struktural di lingkungan Pemkab Kebumen yang terjerat penyalahgunaan obat terlarang tersebut," ucapnya. (mam)
