• Berita Terkini

    Minggu, 07 Oktober 2018

    PMII Ajak Masyarakat Tolak Hoax dan Isu SARA

    fotofuadhasyim/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Kebumen menggelar aksi damai di Alun-alun Kebumen, Sabtu (6/10/2018).

    Aksi ini merupakan bentuk keprihatinan mahasiswa atas maraknya penyebaran berita hoax maupun isu SARA yang terjadi belakangan ini di dunia politik.
    Dalam aksinya, mahasiswa berorasi menolak secara tegas segala bentuk berita hoax dan isu SARA yang bisa memicu perpecahan di tengah masyarakat.

    Selain melalui orasi, penolakan tersebut juga disampaikan melalui berbagai spanduk dan banner yang berisi penolakan terhadap hoax dan isu SARA. Diantaranya "Stop Hoax, provokasi dan pembodohan", "Hoax=Sampah, Stop Hoax" dan berbagai tulisan lainnya.

    Uniknya, sejumlah peserta aksi juga melakban mulut mereka sebagai simbol menolak hoax.

    Aksi damai PMII juga mendapat sambutan postif dari ratusan peserta senam sehat yang kebetulan tengah berlangsung di alun-alun. "Jangan sampai negara ini terpecah belah ataupun gaduh karena adanya berita hoax maupun isu SARA," tandas Ketua PMII Cabang Kebumen Solikhan kepada Ekspres usai aksi damai.

    Dia menuturkan, melalui aksi damai ini, PMII Cabang Kebumen mengajak masyarakat untuk mewujudkan pemilu yang aman dan damai tanpa adanya provokasi dengan Hoax maupun isu SARA.

    Sebab, berita hoax dan isu SARA memiliki efek yang sangat dahsyat karena bisa memicu gesekan antar pendukung partai politik, capres maupun caleg dalam pemilu mendatang. Apalagi di masa kampanye pemilu seperti sekarang ini.

    Untuk itulah dia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk partai politik beserta pendukungnya untuk menciptakan iklim demokrasi yang santun. Politik santun harus terus-menerus diciptakan dalam kehidupan sehari-hari untuk melahirkan pemimpin yang diinginkan oleh masyarakat.

    "Ini juga penting untuk menciptakan kondufitas di tengah masyarakat," imbuhnya.

    Solikhan menambahkan, ajakan untuk memerangi hoax dan isu SARA juga akan dilakukan melalui media sosial. Harapannya masyarakat ikut pro aktif dengan tidak menyebar apalagi termakan berita hoax dan isu SARA.

    "Jangan mengadu domba masyarakat dengan ujaran kebencian, Isu SARA dan hoax. Masyarakat harus bisa memilah berita yang benar dan berita hoax. Jangan terpengaruh dengan berita yang belum tahu kebenarannya," pungkasnya. (has)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top