• Berita Terkini

    Jumat, 19 Oktober 2018

    Plafon Disangga Bambu, Sekolah di Kudus Memprihatinkan

    DONNY SETYAWAN/RADAR KUDUS
    KUDUS – Ruang kelas rusak kembali dijumpai di SD negeri. Kali ini, di ruang kelas V SDN 1 Kaliwungu. Kondisi plafon di dalam kelas itu bolong-bolong dan disangga bambu. Namun, masih digunakan aktivitas belajar mengajar.

    Menurut pengakuan Kepala SDN 1 Kaliwungu Noor Cahya Afit, awalnya plafon berjatuhan sedikit demi sedikit. Ada yang sudah retak dan bolong. Untuk antisipasi supaya plafon lain tidak roboh, maka disangga menggunakan bambu.

    Dia mengaku, pihaknya sudah mengecek kondisi kayu atap. Hasilnya masih cukup baik. Hanya plafonnya yang rapuh karena genting bocor. Air hujan pun merembes, sehingga menjadikan prafon rapuh.

    ”Kami baru pasang penyangga Rabu (17/10/2018) dan hari ini (kemarin, Red) sudah laporan ke UPT Pendidikan Kecamatan Kaliwungu,” ungkapnya Jawa Pos Radar Kudus kemarin.
    Dia menjelaskan, pihaknya sudah pernah mengajukan bantuan block grant 2018. Namun tidak disetujui, karena bersamaan dengan bantuan dana alokasi khusus (DAK) untuk rehab ruang kelas IV, VI, ruang kantor, dan ruang tamu dengan nominal Rp 181 juta.

    ”Entah bantuan dari apa untuk rehab kelas V ini, saya kurang tahu. Sudah kami ajukan, tinggal Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kudus yang memutuskan,” terangnya.

    Sementara itu, siswa mengaku, dengan kondisi plafon yang bolong-bolong dan retak menjadikan waswas. Dikhawatirkan ada plafon yang jatuh sewaktu berlangsung kegiatan belajar mengajar.

    ”Iya, takut kalau kejatuhan. Kalau lihat ke atas ngeri. Belajar jadi tidak tenang. Ini (plafon, Red) mulai ada penyangga sejak Senin (15/10) lalu,” katanya.

    Di tempat terpisah, Kepala Disdikpora Kudus Joko Susilo melalui Kabid Dikdas Suharto, mengatakan, pihaknya sudah memerintahkan kepada seksi (kasi) dan staf Sarpras Disdikpora Kudus ke SDN 1 Kaliwungu. Tujuannya untuk mengetahui seberapa besar kerusakannya.

    ”Ini saya tidak bisa lama-lama memberikan keterangan, soalnya mau rapat dengan kepala UPT pendidikan se-Kudus. Kalau lebih detail bisa ditanyakan pada bagian sarpras. Tetap kami tindaklanjuti,” ujarnya singkat. (san/lin)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top