• Berita Terkini

    Senin, 08 Oktober 2018

    Petakan Lagi Teluk Palu, Pushidrosal Kirim Dua Tim

    fotoboyslametjawapos
    JAKARTA – Bukan hanya mengirim pasukan untuk membantu korban gempa dan tsunami, TNI juga mengerahkan prajurit untuk memetakan kembali Teluk Palu. Kepala Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Kapushidrosal) Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro menyampaikan bahwa KRI Spica 934 sudah tiba di Palu sejak Sabtu sore (6/10/2018). ”Untuk melaksanakan survei dan pemetaan perairan Teluk Palu pasca gempa dan tsunami,” ungkap dia.



    Sebelum kapal survei paling canggih milik matra laut tiba di Palu, Pushidrosal sudah menerjunkan Tim Survei Tanggap Darurat. ”KRI Spica memperkuat tim itu,” tutur Harjo. Dengan berbagai alat seperti multi beam echo sounder, side scan sonar, remotely operated vehicle (ROV), dan autonomous underwater vehicle (AUV), kemarin (7/10) Pushidrosal memulai survei dari pemetaan hidro oseanografi di alur pelabuhan.



    Selanjutnya, mereka juga akan melakukan survei perairan pelabuhan dan mencari pantai alternatif untuk pendaratan LST atau landing ship tank. ”Juga akan melakukan survei untuk pembaharuan peta laut di perairan Palu serta data yang diperoleh akan disiapkan untuk pembuatan peta tematik mitigasi bencana gempa untuk memberikan informasi  kepada  pemerintah  dan masyarakat dalam upaya mengurangi dampak gempa,” beber Harjo.



    Perwira tinggi TNI AL dengan dua bintang di pundak itu pun menjelaskan, Pushidrosal membagi dua tim untuk melaksanakan survei. Survei dengan kontur perairan yang lebih dalam bakal dilakukan KRI Spica 934. Sedangkan untuk kontur yang dangkal, survei dilakukan oleh Tim Survei Tanggap Darurat. “Dua tim tersebut diterjunkan guna memberikan jaminan keamanan dan keselamatan navigasi di alur masuk pelabuhan,” imbuhnya.



    Dengan begitu, seluruh kapal yang keluar masuk Perairan Palu untuk memberikan bantuan kemanusian kepada korban gempa maupun tsunami punya gambaran lebih jelas soal kondisi perairan tersebut pasca gempa dan tsunami. ”Juga pengiriman alat berat lewat laut dapat perjalan dengan lancar dan aman,” kata Harjo. ”Sehingga operasi kegiatan kemanusiaan dapat berjalan optimal,” tambah dia.



    Seperti disampaikan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, untuk membersihkan puing bangunan di lokasi terdampak gempa, petugas butuh lebih banyak alat berat. Untuk itu, butuh tempat cocok untuk KRI sandar dan menurunkan alat berat tersebut. Pushidrosal bertugas memastikan lokasi itu.

    ”Hal ini merupakan salah satu wujud sumbangsih teknologi yang dimiliki Pushidrosal serta misi kemanusiaan,” ungkap Harjo.



    Berdasar data dari Mabes TNI, sampai saat ini tidak kurang 6.238 prajurit sudah dikirim ke Sulteng. Mereka berasal dari berbagai wilayah dan beragam satuan. Baik itu yang berada di bawah koordinasi TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU. Semuanya dikerahkan untuk membantu penanganan maupun pemulihan pasca gempa dan tsunami. Tentu saja, jumlahnya masih sangat mungkin bertambah lagi. (syn/)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top