• Berita Terkini

    Sabtu, 06 Oktober 2018

    Kebumen Punya Potensi Besar Terjadi Tsunami, Warga Diminta Tingkatkan Kewaspadaan

    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Gempa besar terjadi di Palu-Donggala Sulawesi Tengah sehingga menimbulkan korban luar biasa besar. Potensi yang sama bisa saja terjadi di Kabupaten Kebumen, dimana kabupaten ini juga termasuk daerah rawan bencana tsunami.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kebumen telah merilis 8 kecamatan yang berada di daerah pesisir selatan sebagai daerah sangat rawan terjadi potensi tsunami. Delapan kecamatan itu membentang 48 km dari arah Timur ke Barat. Meliputi, Mirit, Ambal, Buluspesantren, Klirong, Petanahan, Puring, Buayan dan Ayah.

    Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Kebumen Ir Chusni Ansori MT,  mengamini, Kebumen termasuk wilayah sangat berpotensi terjadi bencana tsunami.

    "Di bagian Selatan Kebumen juga terdapat zone subduksi yakni pertemuan antara Lempeng Samudera Hindia Australia dengan lempeng Benua Eurasia. Lempeng tersebut bergerak ke Utara sekitar tujuh centimeter pertahun. Proses subduksi ini telah terbukti  terjadinya gempa  Magnitudo Momen (Mw) 7.8 di Pangandaran pada tahun 2006 

    silam. Imbasnya terjadinya tsunami di Kawasan Pantai Selatan Kebumen seperti di pantai Logending, Pasir, Suwuk," ujarnya, Jumat (5/10/2018)

    Dalam Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) Kabupaten Kebumen 2011-2031, terlihat jelas bahwa zone rawan tsunami berjarak sekitar 8 km dari bibir pantai di Sebelah Timur serta sekitar 750 m di bagian Barat Kawasan Karst Gombong Selatan. 

    Apakah peristiwa ini bisa terjadi lagi? "Pengulangan peristiwa ini sangat mungkin terjadi lagi dimasa mendatang. Jejak tsunami purba dengan intensitas sangat  besar pernah terjadi sekitar abad 17 di Pantai Selatan Jawa. Hal ini sudah  diteliti oleh LIPI  pada endapan sedimen pantainya. Peristiwa Palaeo tsunami yang terjadi pada awal abad 17 ini kemungkinan dapat terjadi lagi perulangan setiap 675 tahun,” jelas Chusni.
    Kebumen bagian Selatan sendiri, masih kata Chusni, merupakan dataran  dengan endapan alluvial serta Pantai Purba yang tersusun oleh endapan pasir lepas di permukaan serta endapan lempung di bagian bawahnya. 

    Disekitar Kebumen memang tidak ada sesar atau patahan aktif. Namun jejak gempa dan tsunami purba pernah terjadi di Pantai Selatan Jawa. “Oleh karena itu kita perlu mewaspadainya, dan tampaknya hal tersebut telah terakomodasi dalam tata ruang wilayah Kabupaten Kebumen.  Di kawasan selatan kebumen telah berkembang jalur 

    lintas selatan (JLLS), Kawasan Industri di bagian timur, kawasan wisata di bagian barat serta pemukiman  yang berjarak sekitar 1 km dari pantai,” katanya.

    Seandainya terjadi gempa bumi besar (Mega Trust) dengan intensitas hingga Mw 8, lanjutnya, maka kemungkinan tsunami dengan kerusakan yang besar bisa terjadi di kawasan ini. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top