• Berita Terkini

    Rabu, 10 Oktober 2018

    Honorer K2 Merasa Dipersulit Daftar CPNS Online

    JAKARTA – Pendaftaran CPNS online melalui website sscn.bkn.go.id ditutup 15 Oktober atau tinggal lima hari lagi. Laporan dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebutkan belum ada satupun tenaga honorer kategori dua (K2) yang mendaftar. Di pihak honorer, mereka merasa dipersulit dalam proses pendaftaran.


    Pemerintah membuka lowongan CPNS jalur khusus untuk tenaga honorer K2 profesi guru dan tenaga kesehatan. Data Kementerian PAN-RB menyebutkan jumlah honorer K2 untuk profesi guru ada 157.210 orang. Dari jumlah ini, hanya 12.883 orang yang memenuhi syarat (eligible) mendaftar CPNS tahun ini.


     Sedangkan untuk tenaga honorer K2 profesi tenaga kesehatan berjumlah 6.091 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 464 orang tenaga honorer K2 profesi tenaga kesehatan yang memenuhi syarat mendaftar.


    Sayangnya sejak dibuka pendaftaran CPNS mulai 26 September lalu, belum ada satupun tenaga honorer K2 yang mendaftar. Fakta ini diungkapkan oleh Deputi Sistem Informasi Kepegawaian BKN Iwan Hermanto. ’’Yang sudah membuat akun banyak,’’ katanya di komplek Kantor Staf Presiden (KSP) kemarin (9/10).


    Dia menuturkan pendaftaran CPNS baru secara online di website BKN terdiri dari beberapa tahapan. Dimulai dengan pembuatan akun. Kemudian baru proses pendaftaran, diawali dengan pemilihan formasi. Iwan tidak mengungkapkan secara detail kenapa sampai sekarang pendaftar CPNS baru dari kelompok tenaga honorer K2 masih nihil.


    Iwan hanya menjelaskan mekanisme pendaftaran CPNS jalur umum berbeda dengan jalur honorer K2. ’’Mereka (honorer K2) verifikasi dahulu di instansi masing-masing,’’ tuturnya. Dia menduga bahwa ada kendala ketika para honorer K2 itu meminta verifikasi ke instansi asalnya.


    Ketua Forum Honorer K2 Indonesia Titi Purwaningsih mengaku bahwa ada kendala yang dialami para tenaga honorer K2 saat pendaftaran CPNS baru. ’’Nyatanya teman-teman honorer K2 yang usia di bawah 35 tahun pun sama dipersulit,’’ jelasnya.


    Titi menegaskan janji pemerintah membuka jalan bagi tenaga honorer K2 untuk jadi PNS patut dipertanyakan. Sebab tenaga honorer K2 yang valid dan memenuhi persyaratan, di lapangan dipersulit.


    Dia mencontohkan ada guru honorer K2 yang memiliki tanda peserta tes pengangkatan CPNS 2013 lalu. Ternyata saat mendaftar di sscn.bkn.go.id honorer K2 yang memiliki kartu tanda peserta tes tersebut tidak bisa mendaftar. Padahal menutut Titi, honorer K2 yang ikut tes pada 2013 lalu berarti statusnya sudah valid. Alasan yang sering jadi kendala adalah ijazah.


    ’’Dari BKD (Badan Kepegawaian Daerah, Red) bilang suruh ngurus di BKN. Setelah di BKN, itu katanya data dari BKN,’’ tuturnya. Titi menegaskan upaya pemerintah untuk mengentaskan sebagian honorer K2 menjadi CPNS terkesan setengah hati. (wan)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top