• Berita Terkini

    Kamis, 11 Oktober 2018

    30 Peserta Ikut Uji Kompetensi LKP Ngesti Utomo

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumeneksprescom)-Sebanyak 30 peserta Kursus Tata Rias Pengantin (TRP) di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Ngesti Utomo Kebumen mengikuti uji kompetensi. Kegiatan dilaksanakan di LKP Ngesti Utomo yang juga merupakan tempat Uji Komptensi TRP di Kebumen, Selasa (9/10/2018).

    Uji Kompetensi dilaksanakan dengan mengundang penguji dari Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) Pusat. Turut hadir dalam acara tersebut  Kepala Bidang PKD Dinas Pendidikan Kebumen Siti Aminah SPd MM. Uji kompetensi dilaksanakan oleh para siswa pelatihan Program Kecakapan Kerja (PKK). Selain para siswa, peserta uji kompetensi juga berasal dari Pengurus Himpunan Alhi Tata Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Kebumen.

    Kursus Tata Rias Pengantin Solo Putri Program PKK dilaksanakan di LKP Ngesti Utomo sejak Senin 6 Agustus lalu. Kursus dilaksanakan hingga Selasa (9/10). Program PKK tahun 2018 dilaksanakan berkat bekerja sama dengan  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan diikuti oleh 30 peserta.

    Pimpinan LKP Ngesti Utomo Hj Fadilah Sri Maryatni SE menyampaikan, Program PKK dilaksanakan selama setara dengan 202 jam pelatihan. Setelah lulus para peserta akan memiliki kompetensi untuk dapat merias dengan baik.

    “Kompetensi sangat penting untuk meraih kesuksesan. Kendati demikian kunci kesuksesan yang sesungguhnya terdapat pada karakter atau etika,” tuturnya.

    Dalam kesempatan itu Sri Maryani mengatakan setelah lulus pendidikan para siswa akan terjun ke dunia profesi. Pada dunia profesi akan banyak sekali ditemukan persaingan atau kompetisi. Bahkan dalam berkompetisi tidak menutup kemungkinan terjadi “gesekan-gesekan” antar sesama perias. “Jadikanlah persoalan sebagai cambuk untuk lebih meningkatkan diri. Setiap masalah yang berhasil dihadapi akan meningatkan kedewasaan,” katanya.

    Sementara itu Siti Aminah berpesan, kedewasaan berpikir dan bertindak mutlak diperlukan. Terlebih pada dunia profesi. Kendati demikian persaingan harus dilaksanakan secara sportif. Persaingan usaha, sudah menjadi dinamika dalam dunia. “Meski telah lulus, namun jangan sampai selesai belajar. Tingkatkan terus kompetensi,” jelasnya.

    Aminah menambahkan, ke depan persainga akan semakin ketat. Bukan hanya dengan orang satu negera, persaingan akan terjadi antar orang lintas negara. Tidak ada jalan lain untuk mampu bertahan selain lebih unggul dalam kompetensi. “Belajar dan terus belajar, sebab ilmu dan ketrampilan akan selalu berkembang,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top