• Berita Terkini

    Sabtu, 08 September 2018

    Tangis Bahagia Warnai Pernikahan Sepasang Tunanetra di Pekalongan

    DOK IST
    PEKALONGAN - Suasana haru sekaligus tangis bahagia menyelimuti pernikahan Nandor bin (alm) Kasnawi (48), warga Kebulen RT 01 RW 10, Kelurahan Sapuro Kebulen, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan dan Sunarti bin Tarmani (40), warga Wiradesa, RT 11 RW 03, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jumat (7/9) pagi.

    Bagaimana tidak, kedua mempelai merupakan penyandang tunanetra. Selain itu, mereka bukan berasal dari keluarga berkecukupan. Keduanya sudah tidak punya orang tua. Bahkan, Nandor, si mempelai pria, sudah sejak lama hidup sebatang kara. Dia mengisi hari-harinya dengan menjadi pengurus Mushola Nurul Huda, Sapuro Kebulen, Pekalongan Barat. Namun hal itu tak menghalangi niat keduanya untuk menjalin ikatan janji suci dalam sebuah tali pernikahan.

    Pernikahan antara Nandor dan Sunarti ini dilangsungkan di Balai KUA Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Hujan air mata bahagia pun mewarnai pernikahan kedua mempelai ini.

    Prosesi pernikahan tersebut berlangsung sangat sederhana namun khidmat. Suasana khidmat tampak terasa saat Nandor mengucap kalimat ijab qabul di depan penghulu dari KUA Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Nandor mampu mengucap kalimat akad nikah dengan lancar meski tanpa melihat teks, dengan bimbingan penghulu. Acara dilanjutkan dengan walimah secara sederhana disambung sambutan dari pihak kedua mempelai dan foto bersama di rumah mempelai wanita.

    Sunarti selaku mempelai putri beserta keluarga menyambut dengan haru kedatangan Bapak Nandor dan rombongan yang ternyata didampingi pula oleh anggota Polri dan TNI. Keluarga mempelai putri pun merasa tersanjung dengan ikut hadirnya kedua aparat negara tersebut.

    Suasana haru dan bahagia juga sudah sangat tampak tatkala si mempelai pria berangkat dari rumahnya. Sejumlah pihak membantu terwujudnya acara pernikahan tersebut. Mulai dari para tetangga, pengurus RW, dan jamaah mushola setempat.

    Bahkan, salah seorang anggota Polsek Pekalongan Barat Polres Pekalongan Kota, yakni anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Sapuro Kebulen, Bripka Bayu Ariyanto SPsi, dibantu anggota Kodim 0710/Pekalongan yang menjadi Babinsa setempat, Sertu Sutris memfasilitasi dengan mencarikan sarana transportasi. Anggota polisi dan TNI ini sekaligus menjadi saksi dalam pernikahan tersebut.

    Bahkan, mereka berdualah yang menggandeng Nandor (si mempelai pria) ketika akan melangsungkan ijab qabul. Anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa ini tidak tinggal diam, mengetahui ada warganya yang menyandang tuna netra akan melangsungkan hajat Ijab Qobul.

    Informasi yang dihimpun, sebenarnya, keinginan sepasang penyandang disabilitas ini untuk menikah sudah dipendam sejak lama. Baik Nandor maupun Sunarti, sebelumnya belum pernah menikah. Dengan segala keterbatasan, pernikahan baru bisa dilakukan Jumat (7/9) kemarin.

    "Pak Nandor mengungkapkan kalau beliau berniat menikah, dan sudah ada calonnya. Beliau menyandang tunanetra dan hidup sebatang kara. Sudah sejak lama membaktikan hidupnya menjadi takmir mushola. Kami pun kemudian berkoordinasi dengan warga dan jamaah mushola, untuk membantu memfasilitasi agar pernikahan itu terwujud," ungkap Bhabinkamtibmas Sapuro Kebulen, Bripka Bayu Ariyanto.

    Mempelai pria, Nandor, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya pernikahan tersebut. "Saya ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, terutama kepada bapak Bhabinkamtibmas dan Babinsa," katanya.

    Terungkap pula bahwa perkenalan Nandor dan Sunarti sudah berlangsung lama. Mereka dikenalkan oleh salah seorang ustadz yang juga warga Kebulen. Namun Nandor dan Sunarti sempat lama tidak komunikasi.

    Takdir akhirnya mempersatukan mereka. Usai lebaran kemarin, terjalin silaturahmi kembali, sampai akhirnya mereka berdua berencana untuk menikah. "Alhamdulillah, karena sudah merasa cocok, kami niat untuk menikah," ungkap Nandor. (way)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top