• Berita Terkini

    Rabu, 05 September 2018

    Nyaris Roboh, Rumah Mbah Tinem Bakal Direhab

    sudarno ahmad/ekspres
    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - Masih ingat dengan Mbah Sutinem (76), perempuan warga Kecamatan Alian yang tinggal di rumah tak layak huni? Perempuan kurang beruntung itu kini bisa tersenyum setelah pihak-pihak yang peduli mengulurkan bantuan.

    Adalah komunitas Sedulur Kebumen yang melakukan rehab rumah warga  Dukuh Krajan RT 02 RW 03 Desa Krakal, Kecamatan Alian tersebut. Dipimpin oleh Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar, pegiat Sedulur Kebumen meninjau langsung kondisi rumah Sutinem, Selasa (4/9/2018).

    Pemilik Muncul Group Sugeng Budiawan, Pemilik Roti Jempol Henki Halim, Anggota Banser Bambang Suhaji, serta pegiat Sedulur Kebumen lainnya ikut dalam peninjauan itu.

    Baca juga:
    (Mbah Tinem, Sebatang Kara yang Tinggal di Rumah Reot)


    AKBP Arief Bahtiar, mengatakan Polres Kebumen bersama donatur lainnya akan segera memugar rumah tersebut dalam waktu dekat. Bahkan, Jumat (7/9) rumah tersebut akan dirobohkan sebelum dibangun kembali.   "Nanti hari Jumat Polsek, Koramil bersama masyarakat akan membongkar dulu," kata Arief Bahtiar, disela-sela meninjau rumah Sutinem.



    Menurutnya, sebenarnya rumah Sutinem pernah akan mendapat bantuan program pemugaran rumah dari Pemkab Kebumen. Namun, besaran bantuan yang hanya Rp 10 juta, diprediksi tidak mencukupi pihaknya bersama donatur lainnya akan ikut membantu memugar rumah tidak layak huni itu hingga selesai.  "Kita bangun total sesuai standarnya. Ada MCK, ada dapur dan lainnya," ujarnya.

    Kegiatan bakti sosial itu, kata dia, juga sekaligus untuk menyambut HUT Polisi Lalu Lintas. "Kalau bukan kita yang peduli siapa lagi. Ini juga sebagai upaya pendekatan kepada masyarakat yang membutuhkan," imbuhnya.

    Pengusaha Sugeng Budiawan, menambahkan rumah milik Sutinem merupakan rumah kelima yang dipugar oleh Komunitas Sedulur Kebumen. Dia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan. "Biar tinggal di rumah yang layak," tuturnya.

    Seperti diberitakan, selama ini Sutinem tinggal di rumah yang sangat tidak layak. Kondisi rumah yang terbuat sebagian dari dinding gedek berbahan anyaman bambu dan kayu itu mengenaskan. Masih berlantai tanah dan bangunan itu juga banyak yang keropos. Dengan kondisi rumah yang rapuh, bahaya sewaktu-waktu mengancam penghuni rumah itu.
    Kondisi memilukan semakin terasa saat musim penghujan, penghuni harus merasakan dinginnya air yang masuk ke celah rumah karena sebagian atap sudah bolong.  (ori/cah)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top