• Berita Terkini

    Sabtu, 22 September 2018

    Mediasi Tol, Puluhan Warga Batang Geruduk Balai Desa

    M DHIA THUFAIL
    BATANG – Puluhan warga Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem, Jumat (21/9/2018) siang menggeruduk balai desa setempat. Kedatangan mereka guna mengikuti mediasi dengan pihak PT Waskita Karya, terkait akses jalan desa.

    Warga merasa tidak puas dengan pihak Waskita Karya yang melakukan pembangunan Exit Tol Kalibeluk yang pengerjaannya semakin membuat akses jalan desa semakin menyempit. Terutama di pertigaan PT Dirgantara, sehingga membahayakan pengguna jalan yang melaluinya. Padahal, jalan tersebut merupakan akses satu-satunya jalur keluar masuk menuju Desa Kalibeluk ke Batang maupun Kota Pekalongan.

    Sebelum mediasi, pada Kamis (20/9) malam, puluhan warga sempat telah menggelar aksi dengan merobohkan pagar PT Dirgantara yang letaknya di samping arah exit tol Kalibeluk. Pagar tersebut oleh warga digeser, dengan harapan jalan desa bisa dilebarkan.

    Namun warga merasa sangat kecewa. Pasalnya, pihak Waskita ternyata tidak ada yang hadir. Puluhan warga tersebut akhirnya mendapat arahan dari anggota Koramil Warungasem, Sertu Yugo dan Serda Sugianto supaya bubar. Setelah mendapat janji bahwa nantinya akan digelar mediasi, akhirnya puluhan warga tersebut bersedia membubarkan diri.

    Mediasi yang digelar Jumat siang dihadiri oleh Camat Warungasem Wilopo, Danramil Kapten inf Hari Santoso, Kapolsek Akp Akhmad Al Munasifi, Kades Kalibeluk Maskuri, Humas Waskita M Huda, dan beberapa perwakilan warga yang ikut masuk.

    Disampaikan oleh Rudiyanto, perwakilan masyarakat Desa Kalibeluk, beberapa tuntutan warga terhadap PT Waskita Karya itu antara lain pelebaran jalan menikung yang bersinggungan dengan jalan tol, pelebaran jalan masuk ke desa, pengurukan jalan yang berada di dekat PT Dirgantara, pembangunan gapura sebagai identitas desa, dan penerangan lampu di jalan.

    Warga Desa Kalibeluk, kata dia, mendukung adanya pembangunan jalan tol, akan tetapi mereka tidak selalu di pihak yang dirugikan. "Oleh karena itu, kami berharap PT Waskita memprioritaskan skala tuntutan kebutuhan warga seperti pembangunan jalan yang tidak terlalu menikung jalur dan pelebaran jalan desa," katanya.

    Sementara Kepala Humas PT Waskita Karya Pemalang Batang Tol Road (PBTR) paket 4, Misbachul Huda mengatakan, pihaknya berjanji akan memenuhi sejumlah tuntutan warga terdampak di Desa Kalibeluk, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.

    Menurutnya, tuntutan warga terdampak tol itu masih logis, sehingga PT Waskita Karya siap untuk memenuhinya. "Justru yang jadi masalah kita melihat lahan itu terbatas, sehingga jalan tikungan dipaksa mengikuti kondisi lahan yang ada. Akan tetapi, hal itu sudah tidak menjadi masalah karena warga terdampak mau menggeser konstruksi bangunan milik PT Dirgantara," katanya saat pada pertemuan PT Waskita Karya dengan warga terdampak.

    Terkait dengan pihak lain, kata dia, PT Waskita Karya siap membantu berkoordinasi dan setelah ada persetujuan maka tuntutan warga akan segera dikerjakan.

    "Hari ini pun (21/9) langsung akan dikerjakan, kecuali ada hal yang masih dikoordinasikan dengan pihak lain, kami akan menunggu kesepakatannya. Yang jelas, kami siap memenuhi tuntutan warga selagi tuntutannya masih pada batas kewajaran," pungkas Huda.

    Dari mediasi tersebut akhirnya disepakati, PT Waskita Karya akan melakukan pelebaran jalan di pertigaan PT Dirgantara, pengurukan bibir jalan di pinggir arah Exit tol Kalibeluk. Selain itu, juga akan dilakukan pemendekaan pagar jalan serta pemindahan tiang listrik yang ada dipertigaan jalan.

    Setelah adanya kepastian jika tuntutannya dipenuhi, akhirnya puluhan warga membubarkan diri dengan tertib.(fel)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top