• Berita Terkini

    Senin, 24 September 2018

    Kapolres Kebumen: Kami Bakal Tindak Tegas Pelaku Anarkis di Pemilu

    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Jajaran Polres Kebumen akan bersikap tegas terhadap para pelaku rusuh maupun anarkis yang ingin mengganggu Pemilu 2019. Bahkan bila perlu diambil tindakan terukur mulai dari peringatan hingga tembak di tempat. Tentunya dilakukan sesuai prosedur yang ada.

    Hal itu ditegaskan Kapolres Kebumen AKBP Arief Bahtiar usai simulasi pengamanan dan sispam Kota dalam rangka pengamanan Pemilu 2019, Sabtu (22/9/2018) di pintu masuk Gedung Setda Jalan Veteran Kebumen.

    "Kita menginginkan pelaksanaan pemilu berlangsung aman, damai, sejuk dan lancar. Tentunya kalau ada perusuh, pelaku teror dan perbuatan anarkis yang ingin merusak dan mengacaukan jalannya pemilu, akan kita berikan tindakan tegas terukur," tandas Kapolres.

    AKBP Arief mengatakan, pihak kepolisian tidak melarang adanya aksi unjuk rasa, namun harus tetap berjalan sesuai aturan dan prosedur yang ada.

    “Silahkan, undang-undang telah mengatur, semua warga Indonesia berhak mengeluarkan pendapatnya di muka umum, namun harus tetap beretika dan tidak melanggar aturan hukum yang berlaku," imbuhnya.

    Menurut dia, perbedaan pandangan dan pendapat selama pemilu merupakan hal yang wajar. Namun hendaknya disampaikan secara santun dan melalui prosedur yang tidak melanggar aturan hukum.

    Simulasi pengamanan Pemilu diikuti ratusan personil gabungan dari Polres, Kodim, Satpol PP, KPU hingga personil Linmas. Pada simulasi itu, polisi terpaksa 'menembak' tiga orang pelaku rusuh yang melakukan penjarahan usai aksi demo di kantor KPU Kebumen.

    Tindakan tegas itu dilakukan melalui sejumlah tahapan, mulai dari peringatan lisan, tembakan peringatan ke udara hingga tembakan melumpuhkan.

    Dalam simulasi kemarin, digambarkan ratusan massa mengepung kantor KPUD Kebumen karena tidak puas dengan hasil Pemilu 2019. Bahkan massa menuding ada sejumlah kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu sehingga mereka menuntut coblosan ulang.

    Suasana panas sebenarnya sudah terjadi pada proses perhitungan suara di salah satu TPS di Kecamatan Kebumen. Seorang saksi menolak tanda tangan karena merasa ada kecurangan. Dia kemudian membuat kerusuhan sebelum akhirnya diamankan petugas.

    Puncaknya, ratusan massa kemudian menggeruduk kantor KPUD Kebumen untuk melakukan demo besar-besaran. Massa dihadang aparat hingga menimbulkan bentrokan. "Mohon jangan anarkis, sampaikan pendapat dengan cara yang elegan," teriak polisi berulang-ulang dari atas mobil pengeras suara.

    Imbauan itu hanya dianggap angin lalu. Aksi lempar batu dan air tetap terjadi. Akhirnya petugas mengambil langkah tegas membubarkan pendemo. Tahapan penanggulangan anarkis dilakukan. Dimulai dari anggota K9 (tim satwa) yang membuat pendemo kocar-kacir takut digigit sang anjing. Water canon dan tembakan gas air mata akhirnya berhasil memukul pendemo mundur.

    Tapi pasca aksi demo, situasi Kebumen ternyata belum sepenuhnya kondusif. Aksi penjarahan dan penghadangan terjadi di sejumlah lokasi. Seorang pengendara mobil bahkan dihentikan dan dijarah.

    Kapolres Kebumen kemudian memerintahkan tim gul anarkhis segera menuju lokasi. Dengan mengendarai sejumlah motor, anggota tim gul anarkhis yang bersenjata lengkap meminta pelaku agar menyerahkan diri. Tapi pelaku malah menyerang petugas sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas setelah sebelumnya diberi tembakan peringatan dulu.

    “Kita berharap ini hanya simulasi saja. Untuk Pemilu besok berjalan dengan kondusif seperti harapan seluruh masyarakat Indonesia. Tentunya ini butuh sinergi dan komitmen dari parpol dan seluruh elemen masyarakat,” jelas AKBP demi terciptanya Pemilu yang aman, damai dan sejuk," kata dia.
     AKBP Arief Bahtiar menuturkan, simulasi pengamanan pemilu diperlukan untuk mengkaji dan melakukan cek kesiapan anggota menghadapi kemungkinan gangguan di lapangan, sekaligus menyamakan persepsi dan cara bertindak. (has)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top