• Berita Terkini

    Sabtu, 22 September 2018

    Dua Penambang Emas di Banyumas Tewas Hirup Gas Beracun

    BANYUMAS-Dua penambang emas tewas di dalam sumur galian di Grumbul Karang Alang, Desa Panembangan, Kecamatan Gumelar, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (20/9/2018) lalu. Diduga kedua korban Fredy Saputra (19) dan Siwan (33) keduanya warga Grumbul Cogreg, Desa Cihonje, Kecamatan Gumelar tewas lantaran menghirup gas beracun di dalam sumur.

    Informasi yang dihimpun Radarmas, sekitar pukul 08.30 dua korban dan rekannya Harwoko (28) seperti biasa memulai bekerja di lubang pertambangan emas yang saat itu dipimpin kepala lubang Suroso (44). Mereka bertiga masuk ke dalam lubang yang berada di tanah miliki Darto (70). "Penambangan tersebut menurut informasi sudah berlangsung sekitar kurang lebih tiga bulan dengan kedalaman sekitar 28 meter," kata Babinsa (Bintara Pembina Desa) Serda Wahyu Budiharto.

    Sore harinya menjelang selesai kegiatan penambangan sekitar pukul 15.30, Harwoko keluar dari lubang sementara Fredy dan Siwan masih berada di dalam lubang. "Kedua korban saat itu masih memahat bebatuan dengan kondisi mesin blower oksigen masih menyala," lanjutnya.

    Tak lama kemudian, rekan yang berada di luar Saryo (44) menarik material bebatuan dan alat kerja seperti linggis. Saat itu, rekan-rekan korban yang berada di luar berusaha memanggil keduanya untuk segera naik. Namun tak ada tanggapan darii dalam lubang.

    Merasa ada yang tidak beres, rekan lainnya Sunjoyo (54) masuk ke dalam lubang kembali untuk memastikan apa yang terjadi. Benar saja, sampai di dasar lubang, ia melihat kedua korban sudah lemas dan tidak sadarkan diri. "Saat ditemukan Fredy ditemukan dalam posisi duduk, dan Siwan dalam posisi terbaring miring," lanjutnya. Melihat hal itu, kedua korban segera dibawa keluar dari lubang dan dilarikan ke RSUD Ajibarang. Namun saat sesampaiinya di rumah sakit, keduanya dinyatakan meningga dunia.

    Polisi yang mendapatkan informasi kecelakaan kerja tersebut segera mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan. "Dari penyelidikan, kedua korban diduga meninggal lantaran menghirup gas beracun di dalam sumur. Sementara keluarga menerima ini sebagai musibah," kata Kapolsek Gumelar AKP Suparman.

    Kepala Desa Paningkaban, Sukarmo mengatakan, hampir sebagian besar warganya merupakan penambang emas. Meski saat ini masih ilegal, pihaknya sudah mengupayakan agar pertambangan menjadi legal. "Kami sudah berupaya mengusulkan pertambangan ini, namun belum disetujui. Katanya sedang dalam proses AMDAL," jelasnya.

    Iapun mengimbau kepada warganya yang masih beraktifitas dalam ppertambangan emas untuk selalu hati-hati. "Kami sudah sering melakukan himbauan, tapi mungkin mereka lupa," pungkasnya. (ali)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top