• Berita Terkini

    Sabtu, 22 September 2018

    Diiringi Doa Ma’ruf dan Lambang Victory Sandi

    TONISUHARTNOINDOPOS
    JAKARTA – Pertarungan dua tokoh memperebutkan kursi nomor satu di Indonesia resmi dimulai tadi malam (21/9/2018). Kedua paslon menuntaskan sesi pengundian nomor urut. Joko Widodo mendapat nomor urut 1 bersama KH Ma’ruf Amin. Sementara, Prabowo Subianto mendapat nomor urut 2 bersama Sandiaga Salahuddin Uno.


    Berbeda dengan pemilu-pemilu sebelumnya, kali ini kedua paslon sepakat memperbarui sistem penomoran paslon pilpres. "Sudah disepakati, bila pasangan calon mendapat nomor urut 1, di surat suara akan ditulis angka 01. Sementara nomor urut 2 akan ditulis 02," terang Ketua KPU Arief Budiman. Keputusan itu merupakan kesepakatan kedua paslon.


    Kesepakatan tersebut diambil dalam waktu singkat sesaat sebelum kedua paslon sama-sama memasuki ruang sidang utama. Sandi menuturkan, koalisi Jokowi-Ma’ruf mengusulkan perubahan penomoran 1 dan 2, karena ada partai yang juga bernomor urut 1 dan 2. "Pak Prabowo dan pak Jokowi dengan cairnya memutuskan menambah angka 0 di depan, menjadi 01 dan 02. Tidak sampai 1 menit," terang Sandiaga.


    Hal tersebut, lanjut Sandi, menunjukkan bahwa kedua paslon bersahabat dan ingin menciptakan pemilu yag sejuk dan damai. Sebab, tujuan utamanya adalah kemajuan bangsa, percepatan pembangunan, dan penciptaan lapangan kerja.


    Prabowo-Sandi tiba di KPU pukul 19.20. Sementara, Jokowi-Ma’ruf tiba setengah jam setelahnya. Prabowo mengenakan setelan formal kemeja putih lengan panjang dengan bawahan celana warna hitam. Sementara, Sandi kembali mengenakan kemeja biru langit dengan bawahan cokelat terang. Keduanya masuk bersamaan setelah sebelumnya Prabowo-Sandi keluar menemui Jokowi-Ma’ruf.


    Sementara, Jokowi mengenakan pakaian senada dengan Prabowo. Namun, dia memilih memadukannya dnegan celana jins biru dan sepatu sneakers. Sementara, Ma’ruf Amin mengenakan pakaian putih dengan serban dan kopyah putih, serta bawahan sarung bermotif garis berwarna krem.


    Proses terpilihnya nomor urut cukup sederhana. Pada kesempatan pertama, KPU meminta para calon wakil presiden mengambil undian yang berisi kupon nomor dari satu sampai sepuluh.  Sandi mendapat nomor 1 dan Ma'ruf mendapat nomor 10. Karena nomor yang diperoleh Sandi lebih kecil,maka Prabowo mendapat kesempatan mengambil nomor urut lebih dahulu.


    Selama proses pengambilan nomor urut, aksi yang ditunjukkan Ma'ruf cukup menarik perhatian. Di setiap kegiatan yang dilakukan pasangan tersebut, Ma'ruf selalu menyertai dengan doa. Saat Jokowi hendak mengambil nomor undian misalnya, Ma'ruf secara tiba-tiba menengadahkan tangannya ke atas. Keduanya pun berdoa.


    Tak pelak, pasangan Prabowo - Sandi pun mengikutinya. Prabowo bahkan sempat melepaskan ikatan kertas nomor urut demi ikut berdoa bersama. Aksi tersebut kembali Ma'ruf tunjukkan saat sesi pidato sambutan. Usai Jokowi menyampaikan pidatonya, Ma'ruf menutup dengan doa.


    Jokowi dan Prabowo pun membuka kertas bersamaan dan mengangkatnya tinggi-tinggi. Para pendukung langsung bersorak ketika mengetahui nomor urut yang diperoleh kedua capres. Masing-masing juga sudah menyiapkan dua jenis barang bernomor untuk berjaga-jaga atas nomor urut yang didapat kedua capres.


    Dalam pidatonya, Jokowi menyambut baik nomor 01 yang didapat. Menurutnya, nomor tersebut sesuai dengan yang dia harapkan sebelumnya. Jokowi menilai, nomor tersebut memudahkan pihaknya dalam berkomunikasi dengan masyarakat. "Satu, memang yang diperebutkan adalah RI 1," ujar Jokowi disambut riuh para pendukungnya.


    Menurut dia, pilpres harus bisa menjadi ajang pendidikan politik bagi masyarakat sehingga demokrasi di Indonesia semakin matang. "Mariklah kita adu kontestasi program, gagasan, ide, rekam jejak, adu prestasi," lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu. jangan sampai ada cemooh dan saing menjelekkan, mengingat kita semua menganut etika keindonesiaan.


    Jokowi mengaku tidak ingin jika hanya karena kontestasi, silaturahmi antar masyarakat menjadi tidak harmonis. "Saya masih bisa bertelepon dengan Pak Prabowo dan Sandi karena mereka adalah sahabat saya sejak lama," kata dia.


    Terakhir, dia mengingatkan bahwa membangun bangsa bukanlah pekerjaan mudah. Namun demikian, dia mengajak untuk semua elemen untuk tidak menyerah. "Hanya ada satu pilihan, Indonesia maju," pungkasnya.


    Senada, dalam pidato singkatnya seusai pengambilan nomor urut, Prabowo menekankan pentingnya pemilu yang damai. "Mencari yang terbaik untuk bangsa, bukan mencari kekurangan masing-masing," tegasnya. Yang utama, semua rakyat harus merasakan bahwa bangsa Indonesia adalah satu keluarga. Sehingga, dalam menyikapi persoalan bangsa haruslah sebagaimana keluarga bersikap.


    Prabowo yakin proses demokrasi akan berjalan dengan baik, selama semua pihak bersikap dewasa. "Saya harap semua pihak bersikap tenang, tidak emosional, dan menahan diri," lanjut mantan Danjen Kopassus itu. selebihnya, dia mengapresiasi kinerja para penyelenggara pemilu atas berjalannya semua tahapan dengan baik.


    Sandiaga seusai acara juga sempat menyinggung makna nomor 2. "2 ini adalah dua isu utama kami ke depan, yakni ekonomi  dan yang kedua harga bahan pokok," ujarnya. Selain itu, angka dua dalam simbol jari merupakan perlambang victory atau kemenangan. Juga adil dan makmur.


    Ketua KPU Arief Budiman menjelaskan, pengundian nomor urut merupakan salah satu fase penting pilpres 2019. Baik bagi KPU maupun kedua paslon. "Bagi pasangan capres dan cawapres, nama dan nomor urut adalah citra diri yang bsia digunakan sebagai alat kampanye," ucapnya. Sementara, bagi KPU, nomor urut menjadi dasar dalam menyiapkan logistik surat suara dan bahan sosialisasi ke masyarakat. (byu/far)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top