• Berita Terkini

    Senin, 06 Agustus 2018

    SMK Wongsorejo Gelar Workshop Teaching Factory

    IMAM/EKSPRES
    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Guna menghadapi tantangan global yang semakin meningkat, SMK Wongsorejo Gombong menggelar workshop dan Sosialiasai Teaching Factory. Kegiatan di Aula SMK Wongsorejo itu, dilaksanakan bersama perwakilan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) serta Direktorat Pembinaan SMK, Sabtu (4/5/2018).

    Kegiatan diikuti oleh 80 peserta yang merupakan guru dan pegawai di Jajaran Pendidikan SMK Wongsorejo Gombong. Selain dari Direktorat Pembina SMK dan perusahaan, kegiatan juga menghadirkan Pengawas Balai Pengendali Pendidikan Menengah Dan Khusus (BP2MK) Wilayah IV Jawa Tengah Bambang Tri Suro. 

    Kepala SMK Wongsorejo Gombong, Ari Kusworo SKom MCS menyampaikan, Output dari pendidikan SMK kerap disingkat BMW yang merupakan kepanjangan dari Bekerja, Meneruskan dan Wirausaha. Kendati demikian tidak jarang perusahaan tidak bisa langsung menerima siswa SMK dengan alasan belum memenuhi standar kompetensi. “Untuk itu dalam program Teaching Factory (Tefa) menjadi penghubung antara SMK dan perusahaan,” tuturnya.

    Dengan adanya Tefa maka siswa SMK dapat langsung diterima kerja. Sebab kurikulum SMK telah dikomparasi dengan  perusahaan yang menjadi mitra. Dengan demikian standarisasi yang ditetapkan oleh perusahaan dapat terpenuhi oleh SMK. Disisi lain SMK dapat menyalurkan siswanya untuk dapat bekerja diperusahaan yang telah menjadi mitra. “Untuk itu Tefa menjadi penghubung yang sangat baik antara sekolah dan DUDI,” paparnya.

    Untuk SMK Wongsorejo Gombong sendiri kini telah banyak menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan. Bukan hanya perusahaan saja, SMK Wongsorejo juga menjalin kerja sama dengan beberapa toko. Ini penting mengingat siswa SMK Wongsorejo juga memiliki hasil produksi. Adanya kerja sama tersebut berkaitan dengan standarisasi hasil produksi. “Terdapat lima jurusan di SMK Wongsorejo Gombong yakni Teknik Listrik, Teknik Permesinan, Teknik Kendaraan ringan, Ototronik dan Multi Media,” jelasnya.

    Sementara itu  Bambang Tri Suro menyampaikan, teaching factory menjadi konsep pembelajaran dalam untuk menjembatani kesenjangan kompetensi pengetahuan dan kebutuhan industri. Teaching factory merupakan pengembangan dari unit produksi yakni penerapan sistem industri mitra di unit produksi yang telah ada di SMK. “Pembelajaran melalui teaching factory bertujuan untuk menumbuh-kembangkan karakter dan etos kerja mulai disiplin, tanggung jawab, jujur, kerjasama, kepemimpinan dan lain sebagainya,” ucapnya. (mam)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top