• Berita Terkini

    Senin, 20 Agustus 2018

    Siswi di Rembang Tega Bunuh Bayi yang Baru Dilahirkan

    KHOLID HAZMI/RADAR KUDUS
    REMBANG – Seorang siswi kelas XI berinisial SK, 16, di salah satu sekolah di Kecamatan Sulang, Rembang, melahirkan di toilet sekolah di mana ia menempuh pendidikan. Bayi yang dilahirkan dibunuh oleh siswi itu sendiri. Sedangkan sang siswi sempat kejang dan kini dirawat di RSUD dr. R. Soetrasno, Rembang.

    SK mengaku perutnya terasa sakit. Mual seperti mag. Itu pula yang disampaikan ke beberapa temannya. Alasannya mag sedang kumat. SK lalu meminta dua rekannya untuk mengantar ke unit kesehatan sekolah (UKS). SK minta dicarikan obat mag.

    Ternyata ada obat mag di kotak obat UKS. SK menelan satu butir obat mag. Dua rekannya lalu kembali ke kelas. SK masih berbaring di UKS. Dua rekannya keluar dari UKS dan hendak kembali ke kelas.

    Lokasi UKS berada di timur lobi sekolah. Baru sampai di depan lobi, SK berjalan cepat. Menyalip kedua rekannya. Dia mengarah ke toilet khusus siswa. Yang berada di barat lobi sekolah. Melewati  satu deret ruangan.

    Sempat terjadi percakapan antara SK dengan dua rekannya. Ketika ditanya soal cairan putih di roknya, SK menjawab sedang menstruasi. SK kemudian masuk ke toilet. Ada tiga pintu toilet.

    Dia masuk di toilet paling selatan. Dua rekannya menunggu di luar. SK kemudian meminta rekannya untuk membelikan pembalut di koperasi sekolah. Salah satu temannya masih menunggu di luar toilet.

    SK lalu meminta gunting, tas dan kantong plastik kepada satu rekannya itu. Lama tak keluar dari kamar mandi, beberapa temannya kemudian melaporkan kepada salah satu guru di sekolah setempat.

    Oleh sang guru itulah, SK dibujuk agar mau membuka pintu kamar mandi. Pintu akhirnya dibuka oleh SK. Baju yang dipakai SK basah. Ada bekas darah juga. Guru tersebut memanggil rekan guru yang lain. Untuk mengantarkan SK ke Puskesmas Sulang.

    SK menggenggam erat tas punggung miliknya. Gurunya sempat meminta agar SK membuka tas tersebut. SK bersikukuh tak mau membuka. Sampai di Puskesmas Sulang, siswi dari Desa Kunir, Sulang itu, mendapat perawatan.

    Saat itulah, gurunya membuka tas yang dibawa SK. Di luar dugaan. Ada seorang bayi laki-laki di dalam tas. Dibungkus plastik hitam. Bayi itu kemudian diserahkan kepada petugas medis di puskesmas untuk dicek kondisinya.

    Ternyata sudah tak bernyawa. Ada bekas luka pula. Bekas tusukan di leher. Kepala memar. Di punggung juga ada luka sayatan. Sedangkan kondisi SK kejang-kejang. Harus dirujuk ke RSUD dr. R. Soetrasno, Rembang.

    Bayinya juga dibawa ke RSUD yang sama. Untuk diotopsi oleh tim laboratorium forensik dari Polda Jateng pada Sabtu (18/8/2018) malam. Diketahui beberapa fakta baru dari hasil otopsi tersebut. Bayi sempat bernafas sekitar tiga menit. Kemudian, SK diduga membekam mulut bayi.

    Dugaan itu menguat karena ada luka robek di mulut dalam. Luka tusukan di leher kiri dilakukan sebanyak dua kali. Sampai mengenai saraf halus.  Luka tusukan juga ditemukan di sebelah kiri hidung dan paha kanan. Kemudian, dahi kiri dan punggung bagian bawah juga lebam. Bayi itu diduga dibunuh di toilet sekolah. Sesaat usai dilahirkan.

    Kapolres Rembang AKBP Pungky Bhuana Santoso melalui Kasat Reskrim AKP Kurniawan Daeli mengungkapkan, pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Sedangkan SK sendiri belum bisa diminta keterangan karena kondisinya yang belum memungkinkan.
    ”Kondisi ibu bayi belum sehat. Jadi, kami belum bisa meminta keterangan. Nanti hasil pendalaman rekan-rekan di lapangan akan kami sampaikan,” ungkapnya. (lid/zen)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top