• Berita Terkini

    Jumat, 24 Agustus 2018

    Romy Bantah Mangkir dari Panggilan KPK

    JAKARTA – Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmizy atau akrab dipanggil Romy mendatangi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Kamis siang (23/8). Dia datang lantaran Senin (20/8/2018) tidak hadir ketika lembaga antirasuah memanggilnya untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi usulan dana perimbangan keuangan daerah pada RAPBN Tahun Anggaran 2018.



    Menurut Juru Bicara (Jubir) KPK Febri Diansyah, penyidik KPK mendalami dan mengklarifikasi sejumlah temuan mereka kepada Romy. ”Sejauh mana pengetahuan dari saksi terkait dengan temuan uang di rumah saksi yang lain, yaitu saksi Puji (Suhartono) yang merupakan pengurus juga dari PPP,” terang Febri kemarin. Puji merupakan bendahara umum PPP yang diperiksa Rabu pekan lalu (8/8).



    Dalam penggeldahan yang dilakukan di kediaman Puji akhir bulan lalu, KPK menemukan dan menyita uang Rp 1,4 miliar. Temua itu lantas diklarifikasi penyidik kepada Romy yang tidak lain adalah atasan Puji di PPP. ”Jadi, penyidik mengklarifikasi hal tersebut,” imbuh Febri. Selain itu, mereka juga menanyai Romy soal hubungannya dengan saksi lain dan tersangka Yaya Purnomo.



    Mantan aktivis Indonesia Corruption Watch (ICW) itu menyebut, penyidik sempat menanyakan data dan informasi yang diketahui oleh Romy terkait hubungan YP dengan Puji. ”Sejauh mana saksi (Romy) mengetahui keterkaitan YP dengan perkara ini,” imbuh Febri. Namun demikian, dia tidak bisa menyampaikan keterangan Romy kepada penyidik. Sebab, itu merupakan bagian materi pemeriksaan yang belum bisa diungkap kepada publik.



    Serupa dengan panggilan Senin lalu, kemarin Romy diperiksa untuk tersangka Yaya Purnomo. ”Hari ini hadir atas inisiatif sendiri untuk menyampaikan keterangan sebagai saksi atas salah satu kasus suap,” ucap Romy ketika diwawancarai usai pemeriksaan kemarin. Menurut dia, pemeriksaan terhadap dirinya tidak berlangsung terlalu lama. ”Jadi, tadi banyak nunggunya karena memang tidak ada janji sebelumnya,” imbuh dia.



    Meski sudah tiba di Gedung Merah Putih KPK sejak sekitar pukul 13.05 WIB, Romy mengaku pemeriksaan terhadap dirinya baru mulai pukul 14.15 WIB. Pemeriksaan itu berlangsung sampai pukul 15.46 WIB. ”Saya ditanya 16 butir pertanyaan,” ucap Romy. Termasuk di antaranya soal penyitaan uang oleh KPK dari rumah Puji. ”Saya ditanya soal penyitaan yang di salah satu rumah fungsionaris PPP dan saya memang tidak tahu,” tambah dia.



    Menurut Romy, Puji punya usaha atau bisnis yang seluruhnya di luar urusan PPP. Karena itu, dia sama sekali tidak tahu perihal uang Rp 1,4 miliar yang disita KPK dari rumah Puji. Di luar pertanyaan seputar kasus yang menjerat Yaya Purnomo, dia menyampaikan bahwa penyidik lebih banyak bertanya soal kepengurusan PPP. ”Lebih kepada tentang perjalanan pengurusan PPP,” imbuhnya.



    Misalnya soal rekrutmen keanggotaan pengurus PPP. Namun demikian, Romy juga mengakui bahwa penyidik bertanya soal proses yang dilalui Puji sampai menjadi fungsionaris di partai yang dia pimpin. ”Tentu ini ditanya karena ada fungsionaris PP yang sebelumnya juga sudah diperiksa. Sehingga saya ditanya tentang tugas pokok dan fungsi yang bersangkutan,” beber dia.



    Lebih lanjut, Romy membantah dirinya mangkir dari panggilan KPK Senin lalu. Menurut dia, saat itu dirinya memang sudah ada agenda di luar kota yang sudah terjadwal sejak jauh hari. ”Karena melibatkan massa tidak mungkin dibatalkan,” ucapnya. Karena itu, sambung dia, kemarin dia berinisiatif datang ke kantor KPK. ”Meski pun hari ini tidak terjadwal, saya hadir dengan inisiatif sendiri,” tambah dia. (syn/)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top