• Berita Terkini

    Senin, 06 Agustus 2018

    Puncak Acara DCF, Jalur Dieng Macet Hingga 5 Jam Lebih

    WONOSOBO – Puncak acara Dieng Culture Festival (DCF) ke 9 yang bertepatan dengan Sabtu malam (4/8/2018) menjadi sebuah euphoria tersendiri untuk para wisatawan. Bahkan selain pemegang tiket DCF para pengunjung lain juga banyak menuju Dieng untuk mengikuti agenda pelepasan lampion.

    Namun nahas, ribuan pengendara justru terjebak macet di jalur dieng. Salah satu penumpukan terbesar ialah di atas tanjakan 15 persen dan di sepanjang kawasan desa Tieng atau kawasan gardu pandang Setieng. Bahkan menurut Arif Rahmanto, salah satu pengunjung asal Magelang, dirinya harus rela bermalam di jalan karena sejak pukul 11 malam sudah terjebak di jalur itu.

    “Saya rasakan kepadatan ekstrem mulai jam 10, pas pukul 11 itu sama sekali tidak bisa gerak dan banyak yang tidak sabar. Namun memang jalan sudah penuh, tidak bisa bergerak. Ada tumbukan arus dari bawah ke atas yang mendominasi. Menurut informasi di Kilometer 17 sampai 22 paling parah. Pas terjebak suhunya mungkin 0 derajat, karena banyak yang akhirnya turun kendaraan dan mencari warung atau tempat untuk istirahat,” ungkap Arif.

    Niat untuk ikut menikmati pesta lampion dan sajian musik di JazzAtasAwan pupus sudah mengingat saat kendaraanya bisa bergerak sudah menunjukkan pukul 1.00 WIB dini hari. Bahkan beberapa pengunjung terjebak hingga pukul 3 pagi.

    “Perkiraan yang relawan jalan tadi ada lebih dari 6000 wisatawan yang kena macet. Mereka mayoritas hendak naik, tapi di atas jalur juga sudah penuh, sehingga mustahil jalan. Ditambah lagi banyak yang macet di tanjakan Tieng. Yang paling parah sekitar jam 11 malam. Kondisi macet sebenarnya sejak sore menuju magrib, tapi masih jalan pelan,” imbuh Arif.

    Dari pengakuan pengendara lain, bahkan banyak yang terpaksa tidur di jalan karena terjebak macet hingga pukul 4 pagi. Beberapa kendaraan yang mogok di tanjakan juga dibantu warga setempat dan pihak kepolisian yang bersiaga sepanjang hari.

    “Padahal dari  kepolisian juga sudah turun ke jalan ditambah beberapa warga juga ikut membantu mengatur lalu lintas. Tapi memang banyak yang ambil jalur dan semakin tambah macert parahnya yang kendaraannya mogok memperparah kondisi,” ungkap Soleh, salah satu warga yang ikut membantu.

    Berbagai cara untuk meminimalisir kemacetan juga dibantu warga dengan mengalihkan beberapa kendaraan yang mogok ke kawasan desa tapi kemacetan tak bisa diurai karena arus dari atas terus bertambah dan yang menuju Dieng terjebak di tengah sehingga mustahil turun ke kawasan kota.

    “Niatnya pas lihat di tieng itu kita mau balik, tapi di bawah sudah rapat kendaraan roda 2 dan empat. Pokoknya buat pengalaman kali ini saja,” pungkasnya. (win)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top