• Berita Terkini

    Senin, 20 Agustus 2018

    Hari ini Tiga Juta CJH Wukuf di Arafah

    MEKKAH - Lebih dari tiga juta calon jamaah haji (CJH) sedunia berangkat ke padang Arafah secara bertahap kemarin. Mereka akan menginap di maktab-maktab (area pemondokan) yang disediakan pemerintah Arab Saudi. Siang ini,  seluruh CJH mulai melaksanakan wukuf.


    Pantauan Jawa Pos,  gelombang keberangkatan ke Arafah dimulai sekitar pukul 07.00. Sebanyak 21 bus hilir mudik mengantar jamaah haji Indonesia ke Arafah. Dalam kondisi normal,  perjalanan ke Arafah hanya butuh waktu sekitar 30 menit. Namun, padatnya jalanan membuat waktu tempuh molor menjadi sekitar dua jam.


    Prosesi wukuf diadakan di bawah terik matahari. Suhu udara kemarin sudah lebih dari 45 derajat celsius. Kendati wukuf diadakan di dalam tenda,  berdasar pengalaman yang sudah-sudah,  tingginya suhu biasanya dibarengi dengan banyaknya jamaah yang bertumbangan. Kebanyakan karena kelelahan dan dehidrasi. Karena itu,  tim kesehatan menyusun strategi khusus.


    Koordinator Tim Gerak Gepat dr Jerry N. Pattimura menjelaskan,  pihaknya telah menyiapkan pos-pos kesehatan di kawasan Armuzna (Arafah,  Muzdalifah,  Mina). "Kami menyiapkan 1 pos kesehatan besar dan 6 pos kesehatan satelit yang tersebar di beberapa maktab di Arafah,” terang Jerry.


    Pos kesehatan satelit berfungsi mendekatkan pelayanan kepada jamaah haji. Dengan begitu,  jika sewaktu-waktu ada jamaah butuh bantuan, tim medis bisa segera turun tangan.  Hal itu penting untuk mengantisipasi kondisi gawat darurat yang membutuhkan reaksi cepat.


    Selain Arafah,  sebelas pos kesehatan juga ditempatkan di sepanjang jalur dari Arafah menuju Muzdalifah. "Kalau di Mina sudah disiapkan 2 pos kesehatan besar di depan pintu terowongan Mina (terowongan Muaisim, Red) dan di Mina Jadid,” jelas Jerry.


    Dia menerangkan, pos kesehatan besar dapat melakukan rawat observasi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menyiapkan alat medis yang cukup lengkap. Namun, jika ada pasien yang butuh penanganan lebih lanjut,  pihaknya akan merujuk ke rumah sakit Arab Saudi yang terdekat. Di sepanjang jalur Jamarat juga disiapkan 10 pos mobile.


    Jerry menegaskan, program pelayanan kesehatan di Armuzna sudah disiapkan sejak jauh hari. Tim Gerak Cepat (TGC) dibantu Tim Promotif Preventif (TPP) telah mengedukasi CJH. "TPP telah membagikan alat pelindung diri (APD) yang mampu mencegah banyak sekali masalah-masalah kesehatan," jelas Jerry. APD tersebut terdiri atas masker,  sandal,  payung,  semprotan air,  dan kaca mata.


    Berdasar data statistik kemenkes,  persentase CJH yang memiliki risiko tinggi kesehatan (Risti) mencapai 60 persen.  Mereka mengidap penyakit yang dibawa dari Indonesia. "Kondisi fisik dan lingkungan di Saudi akan memicu kambuhnya penyakit. Nah,  penggunaan APD dan perilaku hidup sehat bisa mencegahnya," tambahnya.


    Sementara itu, rombongan pertama yang tiba di Arafah kemarin adalah kloter 32 Embarkasi Solo. Bus yang mengangkut rombongan CJH itu langsung menuju maktab 50. Di waktu hampir bersamaan, tiba juga bus kedua dari kloter yang sama sekitar pukul 09.00 waktu setempat. Tak berapa lama, datang lagi bus Kloter 08 Embarkasi Banda Aceh.


    Di Arafah, para jamaah langsung disambut tim adhoc Satgas Arafah yang terdiri atas tim Daker Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi. Sedikitnya 120 petugas dari satgas tersebut disiagakan di masing-masing maktab.


    Tim tersebut telah diberangkatkan ke Arafah pada Sabtu (18/8) malam. Gelombang kedua tim itu berangkat pada Minggu (19/8) dini hari. Menurut Kasatgas Arafah Arsyad Hidayat, sebagian tim sempat terhambat  memasuki maktab. Entah mengapa,  otoritas Arab Saudi melarang rombongan petugas masuk Arafah. "Tim teknis haji sudah berkirim surat ke muasasah, meminta untuk diberi akses masuk,” kata Arsyad. (oni/agm)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top