• Berita Terkini

    Kamis, 09 Agustus 2018

    Evakuasi Gempa Lombok Dikebut, Gempa Susulan Sudah 324 Kali

    JAKARTA – Evakuasi korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) belum rampung. Tim evakuasi gabungan masih terus bekerja. Sementara jumlah korban meninggal telah menembus angka 131 orang dan terus meningkat.



    Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, Hingga Rabu (8/8/2018) pukul 13.00 WIB, jumlah korban meninggal sebanyak 131 orang. Sementara 1.477 orang lainnya luka berat dan dirawat inap di rumah sakit.



    “Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah, mengingat ada laporan warga yang menyatakan masih ada korban diantara reruntuhan,” kata Kapusdatin dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kemarin. 



    Jumlah pengungsi hingga kemarin dilaporkan 156.003 orang. 42.239 unit rumah rusak dan 458 unit sekolah rusak. Penanganan terus diintensifkan, jumlah personil, bantuan logistik, alat berat, dan distribusi bantuan ditingkatkan.



    Tim SAR gabungan terus melakukan evakuasi dan penyisiran terhadap korban yang masih tertimbun bangunan yang roboh. Evakuasi mengerahkan 14 alat berat, 4 anjing pelacak dan personil gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, BPBD, dan relawan.

     

    Sutopo mengatakan, H+3 ini merupakan saat-saat kritis. Karena ada korban yang masih dibawah reruntuhan dalam keadaan masih hidup dan harus segera dikeluarkan. Sementara penggunaan alat berat harus ekstra hati-hati agar tidak semakin menimbun korban. “Selain itu, sudah tercium bau jenazah dari beberapa tempat,” katanya.



    Petugas juga bekerja keras untuk mengevakuasi beberapa masjid. Diantaranya Masjid Jamiul Jamaah did esa Bangsa Kecamatan Pemenang Lombok Utara. Berdasar laporan warga, ada 200 orang yang hadir dalam pengajian saat atap masjid tersebut ambruk digoyang gempa. Selain itu, ada Masjid Jabbal Nur di Dusun Lading-lading, Desa Tanjung KecamatanTanjung Kabupaten Lombok Utara, Puskesmas Tanjung di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara,



    Sementara 3 pulau wisata Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno sudah clear dari para wisatawan sejak selasa sore. 8 ribu turis dievakuasi dari pulau tersebut termasuk para pemilik restoran dan resor. Beberapa orang ditinggal untuk menjaga pulau dan properti. 



    Kebutuhan dasar pengungsi terus ditambah. Dapur umum  dan dapur lapangan terus didirikan di banyak tempat oleh TNI, Polri, Tagana, SKPD, BPBD Jawa Tengah, NGO, dan masyarakat. Logistik juga terus didistribusikan. 100 ton beras telah dikeluarkan dari Depo Logistik oleh Dinas Sosial dan BPBD NTB. Distribusi bantuan mengerahkan relawan-relawan dengan kendaraan untuk menyalurkan ke daerah-daerah yang terisolir dan belum menerima bantuan. ”Lebih dari 200 kendaraan mengakut logistik kebutuhan dasar pengungsi seperti permakanan, air mineral, selimut, tikar, pakaian dan sebagainya telah disalurkan dari Gudang BPBD NTB,” Jelas Sutopo.



    Layanan kesehatan untuk korban dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, dan relawan. Kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso milik TNI sudah sandar di Lombok Utara pada 7/8/2018 pukul 19.45 WIB dan langsung melayani pasien korban gempa.



    Kapal RS Apung Prabu Airlangga dalam perjalanan ke Lombok Utara. Rumah sakit lapangan sudah beroperasi melayani masyarakat yaitu di Sembalun di Lombok Timur yaitu RS Batalyon Kesehatan 1, dan di Lombok Utara ada 2 rumah sakit lapangan  yaitu dari RS Yonkes 2  oleh Marinir dan Kostrad. Rumah sakit dan puskesmas juga terus melakukan pelayanan kesehatan.



    Perbaikan listrik terus dilakukan oleh 13 Tim PLN. Listrik sudah menyala di Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Perbaikan listrik di sepanjang daerah Tanjung menuju Pemenang Lombok Utara berlangsung selama 2-3 hari. Pembuatan sumur bor, sanitasi dan MCK terus dilakukan Kementerian PUPR.



    Komandan Penanganan Darurat Bencana (PDB) Gempa Lombok Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani, Pria yang juga mejabat sebagai Danrem 162/Wira Bhakti itu memastikan bahwa tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, BNPB, BPBD, dan instansi lainnya bekerja keras untuk menuntaskan evakuasi. Mereka menyisir lokasi terdampak gempa untuk mencari dan menyelamatkan korban yang masih tertimbun puing bangunan. Sejalan dengan upaya tersebut, penyaluran bantuan juga terus dilakukan.



    Di wilayah Lombok Utara, posko penyaluran bantuan PDB Gempa Lombok berada di markas Koramil Tanjung. Distribusi bantuan yang masuk melalui posko tersebut dilaksanakan secara kolektif. Yakni dengan memberikan bantuan kepada perwakilan masyarakat dari dusun terdampak gempa. Tujuannya tidak lain agar bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan masyarakat di masing-masing dusun.



    Dari Jakarta bantuan untuk korban gempa di Lombok juga terus mengalir. Berdasar data dari Mabes TNI, kemarin lima pesawat bertolak dari Lanud Halim Perdanakusuma untuk mengantarkan bantuan tersebut. Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah menjelaskan bahwa lima pesawat tersebut membawa bantuan logistik berupa makanan, obat-obatan, selimut, tenda lapangan, dan mobil.



    Menurut Sabrar, lima pesawat yang terdiri atas CN A-2906, CN A-2903, CN A-2307, Hercules C-130 A-1323, dan Hercules C-130 A-1318 itu berangkat dalam tiga shortypenerbangan. ”Pesawat pertama diberangkatkan pukul 06.54 WIB dengan membawa 40 relawan,” terang dia. Menyusul pesawat tersebut, penerbangan kedua pada pukul 07.36 WIB bertolak dengan membawa serta 30 relawan dan sejumlah bantuan lainnya.



    Kemudian penerbangan ketiga sekitar pukul 08.34 WIB dari Lanud Halim Pernadakusuma mengangkut relawan dan bantuan berupa tenda lapangan, minyak goreng, serta satu unit mobil recue. Selanjutnya penerbangan keempat dan kelima terbang ke Lombok dengan membawa bantuan makanan dan obat-obatan dari TNI AU, Kodam Jaya, serta Polda Metro Jaya. Selain itu 25 relawan ikut serta dalam penerbangan tersebut.



    Menurut Sabrar posko bantuan bencana alam yang didirikan Mabes TNI di Lanud Halim Perdanakusuma terbuka 24 jam. Dia memastikan, petugas yang berada di posko tersebut siap memfasilitasi masyarakat yang membantu korban gempa di Lombok. ”Bantuan dari masyarakat yang sudah terkumpul akan langsung dibawa ke Lombok menggunkan pesawat milik TNI AU,” tegasnya.



    Guncangan gempa seperti tiada hentinya di Indonesia. Kemarin (8/8) gempa berkekuatan 5,1 SR mengguncang Kabupaten Malang. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,92 lintang selata dan 112,41 bujur timur. Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah selatan Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 42 km.



    Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menuturkan gempa Malang itu memiliki intensitas guncangan II MMI hingga III MMI. Dengan skala tersebut, diperkirakan guncangan tidak menimbulkan kerusakan gedung atau bangunan.



    Rahmat menjelaskan dari lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi di Malang ini masuk kategori gempa dangkal. "Diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempang Eurasia," tuturnya.



    Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi ini dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis sesar naik (thrust fault). Hingga sore kemarin, BMKG belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami.



    Sementara itu BMKG juga terus merekam adanya gempa susulan di Lombok Utara. Data sampai kemarin siang menyebutkan, total gempa susulan mencapai 324 kali. Dari gempa susulan sebanyak itu, gempa dengan guncangan yang dirasakan berjumlah 20 kali. (tau/syn/wan)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top