fotoilustrasi |
Karnaval PAUD dan TK diselenggarakan pada Senin (20/8) pagi yang dilanjutkan dengan karnaval SD/MI dan SMP/MTs di siang hari mulai pukul 13.00. Sedangkan karnaval umum dan instansi rencananya akan digelar pada Jumat (24/8) siang. Sementara karnival rencananya akan diselenggarakan pada Sabtu (25/8/2018).
Pelepasan awal rombongan karnaval juga berubah dimana tidak lagi memanfatkan Alun-alun Purworejo sebagai tempat star namun di SMAN 7 Purworejo di Jalan Ki Mangun Sarkoro. Pemanfaatan Alun-alun sebagai tempat star hanya diperuntukkan bagi karnaval tingkat PAUD/TK.
Pemilihan waktu hari Jumat (24/8) sebagai puncak kegiatan karnaval ternyata mengundang pertanyaan dari lapisan masyarakat. Disebut sebagai hari pendek, penempatan waktu itu dinilai tidak tepat karena waktu yang ada terbatas dan mengganggu ibadah.
"Kok hari Jumat, apa tidak digeser harinya. Tentunya banyak hari di luar Jumat yang lebih tepat untuk dimanfaatkan karnaval," kata anggota DPRD Purworejo, Toha Mahasin, kemarin.
Dikatakan Toha, peserta karnaval akan mempersiapkan diri mengikuti kegiatan itu jauh dari waktu pelepasan start. Menilik dari jadwal lepas start di pukul 13.00 WIB, waktu persiapan dipastikan akan sebelum jam tersebut, sementara di pukul 12.00 WiB, sebagian besar peserta dipastikan akan mengikuti ibadah Shalat Jumat.
"Jelas tidak mungkin bersiap selepas shalat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB dari persiapan pribadi. Kalau pendukung mungkin jauh hari bisa," jelas Toha.
Biasanya lagi, para peserta juga akan mulai berkumpul sebelum pukul 12.00 WiB di tempat yang ditentukan. Belum lagi masyarakat juga akan berangkat lebih awal untuk mendapatkan tempat terbaik dalam menonton.
Pernyataan senada disampaikan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Purworejo, Ngadianto. Dia juga melihat jika masih ada waktu yang lebih baik di luar hari Jumat."Masih banyak hari yang lebih baik. Karena tidak ada ketentuan yang mengikat tentang karnaval," jelas Ngadianto.(ndi)
Pemilihan waktu hari Jumat (24/8) sebagai puncak kegiatan karnaval ternyata mengundang pertanyaan dari lapisan masyarakat. Disebut sebagai hari pendek, penempatan waktu itu dinilai tidak tepat karena waktu yang ada terbatas dan mengganggu ibadah.
"Kok hari Jumat, apa tidak digeser harinya. Tentunya banyak hari di luar Jumat yang lebih tepat untuk dimanfaatkan karnaval," kata anggota DPRD Purworejo, Toha Mahasin, kemarin.
Dikatakan Toha, peserta karnaval akan mempersiapkan diri mengikuti kegiatan itu jauh dari waktu pelepasan start. Menilik dari jadwal lepas start di pukul 13.00 WIB, waktu persiapan dipastikan akan sebelum jam tersebut, sementara di pukul 12.00 WiB, sebagian besar peserta dipastikan akan mengikuti ibadah Shalat Jumat.
"Jelas tidak mungkin bersiap selepas shalat Jumat sekitar pukul 12.30 WIB dari persiapan pribadi. Kalau pendukung mungkin jauh hari bisa," jelas Toha.
Biasanya lagi, para peserta juga akan mulai berkumpul sebelum pukul 12.00 WiB di tempat yang ditentukan. Belum lagi masyarakat juga akan berangkat lebih awal untuk mendapatkan tempat terbaik dalam menonton.
Pernyataan senada disampaikan anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) DPRD Purworejo, Ngadianto. Dia juga melihat jika masih ada waktu yang lebih baik di luar hari Jumat."Masih banyak hari yang lebih baik. Karena tidak ada ketentuan yang mengikat tentang karnaval," jelas Ngadianto.(ndi)
Berita Terbaru :
- Sekolah Rakyat di Jawa Tengah Sudah Beroperasi untuk Anak Keluarga Miskin
- Jaga Stabilitas Harga, Ahmad Luthfi Gencarkan Gerakan Pangan Murah
- Ketua DPRD Jateng Ajak Masyarakat Pahami Sejarah dan Cerita Wayang Kulit
- Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman BPJS Kesehatan Terus Tingkatkan Pelayanan
- Gandeng Komunitas, Mexolie Hotel Kembangkan Magot Dari Sampah Organik
- Wakapolres Jadi Tamu Istimewa Masa Orientasi Siswa SMPN 1 Kebumen
- Sumanto Dorong BUMD Jateng Berikan Deviden Signifikan untuk Pembangunan