• Berita Terkini

    Sabtu, 18 Agustus 2018

    Antusiasme Asian Games Terlihat Lewat Penjualan Tiket

    fotomiftahulkhayat.jawapos
    JAKARTA - Semua perhatian bakal tertuju di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) hari ini. Pre show Opening ceremony bakal berlangsung pada pukul 17.00 WIB. Asian Games 2018 kali ini menjadi momen bersejarah bagi Indonesia. Sebab, ini menjadi kesempatan kedua bagi Indonesia setelah 56 tahun yang lalu.


    Secara keseluruhan, persiapan panpel sudah maksimal. Informasi terakhir, dari 44 ribu kursi yang tersedia, 35 ribu di tiket terjual lunas. Sisanya, didistribusikan untuk undangan, anak sekolah, difabel, dan veteran sekitar 1000 tiket.


    “Kemarin, untuk penukaran tiket dibatasi 750 saja, harapannya gak ada pas penutupan,” terang M. Buldansyah, juru bicara Inasgoc. Hal ini untuk menghindari membludaknya penukaran tiket menjelang opening ceremony hari ini.


    Penjualan tiket yang sold out memperlihatkan bahwa  antusiasme masyarakat Indonesia cukup tinggi. Padahal harga yang dipatok juga terbilang “mahal”. Gambarannya, yakni dengan kisaran Rp 750 ribu, Rp 1,5 juta dan Rp 5 juta.


    Dalam pantauan Jawa Pos, loket penukaran tiket untuk opening ceremony sudah ramai sejak pagi di pintu 7 Gelora Bung Karno kemarin (17/8). Tepatnya sejak pukul 09.30 WIB. Antrian sempat mengular, karena hanya loket ini saja yang baru buka. Sedangkan jajaran loket penukaran tiket yang ada di sepanjang Jalan Pintu Satu Senayan masih tutup.


    Meski demikian tidak ada pembeli tiket yang mengeluhkan antrian di tiga loket yang dibuka. Sebab, tiap orang tidak menunggu terlalu lama untuk proses penukaran tiket. Hanya sekitar 10-15 menit saja. Salah satu kru yang berada di bagian penukaran tiket Yudha Putra mengatakan walau hari ini adalah opening ceremony Asian Games tapi antrian tidak sepanjang yang diprediksi.


    “Kebanyakan pembeli sudah menukarkan tiket Rabu (14 Agustus, Red) lalu. Karena hari itu kami baru buka loket,” kata Yudha.


    Untuk menukarkan tiket, pembeli hanya perlu menunjukkan bukti tiket yang mereka beli secara online dan kartu identitas. Setelah itu petugas akan melakukan pengecekan data. Bila cocok, maka petugas akan mencetak tiket dan diberikan kepada pembeli.


    Antusias melihat opening ceremony diungkapkan oleh salah satu pembeli tiket Annisa Amirina. Faktor Indonesia menjadi tuan rumah menjadikannya semangat untuk membeli tiket sejak satu bulan yang lalu. “Apalagi kalau lihat dari berita, konsep opening sangat bagus. jadi bikin penasaran,” ujar Annisa.

    Sementara itu, terhitung sejak kemarin KiosTix sebagai patner penjualan tiket online Asian Games 2018 mengundurkan diri dari tugasnya. Digantikan oleh salah satu toko online Blibli.com.


    Saat Jawa Pos mencoba mengakses laman KiosTix tulisan yang muncul adalah “Tiket Asian Games 2018 dapat dibeli secara online di blibli.com (official online ticketing patner of Asian Games 2018)”.


    Walau beralih tangan, bagi pembeli yang sudah terlanjur membeli tiket melalui KiosTix, tidak ada masalah dalam penukaran tiket. KiosTix masih melayani dengan membuka loket penukaran tiket di sekitar area GBK.


    Selanjutnya, untuk cabor non populer, Inasgoc menggandeng perusahaan swasta, ataupun sekolah untuk memobilisasi meramaikan pertandingan. Hal ini ditegaskan Erick Thohir, Ketua Inasgoc. “Sejauh ini koordinasi sudah jalan, tinggal nanti eksekusinya saja,” ujarnya.


    Sementara itu, torch relay Asian Games tiba di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat sore (17/8) sekitar pukul 16.20 WIB. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo menerima secara estafet api obor yang dibawa mantan atlet bulutangkis Verawaty Fajrin.


         Usai menerima, Jokowi yang didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi berlari menuju podium untuk menyerahkan api tersebut ke Ketua Inasgoc, Erick Thohir. Sayangnya, di sela-sela perjalanan, api yang dibawa Jokowi sempat padam beberapa saat.

         Usai dinyalakan kembali, Jokowi menyerahkan ke Erick. "Semoga api Asian Game ini menjadi lambang dan simbol persahabatan simbol sportifitas dalam perhetalan Asian Games 2018," ujarnya.


         Sementara itu, Menpora Imam Nahrawi mengatakan, usai diterima di Istana, api akan dibawa ke halaman Monas sebelum di bawa ke Stadion Gelora Bung Karno pada pembukaan nanti malam. "Diinapkan dulu," ujarnya.


         Imam berharap, dengan sudah diaraknya obor ke seluruh penjuru tanah air, bisa membangkitkan antusiasme masyarakat terhadap hajat besar yang di selenggarakan Indonesia. Sehingga diharapkan bisa memantik semangat panitia maupun atlet untuk bersemangat.


    "Api sudah menyala dan kita kobarkan sampai kita betul-betul berhasil sebagai tuan rumah. Berhasil dalam prestasi dan berhasil sebagai bangsa yg dipercaya masyarakat asia dan dunia," tandasnya.


    Di sisi lain, faktor cuaca juga cukup berpengaruh dalam jalannya pertandingan di sejumlah venue, terutama yang berlangsung di ruangan terbuka. Untuk itu, BMKG dalam hal ini bertugas untuk menyediakan data utama terkait perkiraan cuaca.


    Kepala BMKG Prof Dwikorita Karnawati menyebutkan pihaknya bertanggung jawab menyediakan data cuaca maupun prediksi cuaca secara realtime (hasil observasi-red). Data tersebut digunakan untuk keselamatan dan kelancaran event atau lomba yang terpapar cuaca, seperti olahraga air dan paralayang.


      "BMKG juga melakukan pemantauan polutan untuk mengantisipasi kabut asap di sekitar venue Jakabaring Sport City Palembang," ungkap Dwikorita. Informasi cuaca yang akurat dan terintegrasi membantu para atlet olahraga di area terbuka. Seperti dayung, baseball, softball, panahan, rugby, hoki, dan renang.

    Data tersebut juga bermanfaat untuk panitia penyelenggara Asian Games dan keamanan. Sehingga mereka dapat segera merespon dan mengantisipasi kondisi alam saat itu. (nap/feb/fol/jun)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top