KHOLID HAZMI/RADAR KUDUS |
Festival Egrang Nusantara ini, menjadi kegiatan penutup rangkaian HUT ke-277 Kabupaten Rembang dan Hari Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia (RI). Festival ini diikuti 112 tim peserta.
Peserta dengan total lebih dari 500 orang dilepas oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz. Garis start persis di depan Rumah Dinas Wakil Bupati Rembang, di Jalan dr. Soetomo. Peserta berjalan ke timur menuju garis finish di Alun-alun Rembang.
Mereka berasal dari OPD, karyawan BUMN, sekolah, kecamatan, hingga desa. Satu tim terdiri dari lima orang. Mereka diperbolehkan menghias egrang yang dipakai. Peserta juga boleh mengenakan kostum unik dengan berbagai aksesori. Seperti kostum wayang, tokoh punakawan, hingga badut.
”Festival egrang ini digelar sebagai bentuk pelestarian seni budaya. Ini budaya lokal yang harus dibudayakan. Selain itu, juga untuk hiburan dan media perekat warga,” ungkap Bupati Rembang Abdul Hafidz.
Para peserta tidak hanya berjalan sampai garis finish. Penampilan mereka juga dinilai. Mulai dari kelincahan memainkan egrang sampai keindahan penampilan. Terutama penampilan dari sisi kostum.
Tak semua peserta melalui rute dengan mulus. Tak sedikit peserta yang sesekali jalan tanpa egrang, karena kelelahan. Ada juga peserta yang terjatuh beberapa meter sebelum sampai di garis finish karena kram kaki. Beberapa peserta lain juga terluka di kaki karena terjatuh. (lid/lin)
Peserta dengan total lebih dari 500 orang dilepas oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz. Garis start persis di depan Rumah Dinas Wakil Bupati Rembang, di Jalan dr. Soetomo. Peserta berjalan ke timur menuju garis finish di Alun-alun Rembang.
Mereka berasal dari OPD, karyawan BUMN, sekolah, kecamatan, hingga desa. Satu tim terdiri dari lima orang. Mereka diperbolehkan menghias egrang yang dipakai. Peserta juga boleh mengenakan kostum unik dengan berbagai aksesori. Seperti kostum wayang, tokoh punakawan, hingga badut.
”Festival egrang ini digelar sebagai bentuk pelestarian seni budaya. Ini budaya lokal yang harus dibudayakan. Selain itu, juga untuk hiburan dan media perekat warga,” ungkap Bupati Rembang Abdul Hafidz.
Para peserta tidak hanya berjalan sampai garis finish. Penampilan mereka juga dinilai. Mulai dari kelincahan memainkan egrang sampai keindahan penampilan. Terutama penampilan dari sisi kostum.
Tak semua peserta melalui rute dengan mulus. Tak sedikit peserta yang sesekali jalan tanpa egrang, karena kelelahan. Ada juga peserta yang terjatuh beberapa meter sebelum sampai di garis finish karena kram kaki. Beberapa peserta lain juga terluka di kaki karena terjatuh. (lid/lin)
Berita Terbaru :
- Siswa TK Diajak Jadi Pelopor Tertib Berlalu Lintas
- Kandang Ayam di Puring Terbakar, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar
- Desa Gebang Sari, Kecamatan Klirong, Kampung Gerabah di Kebumen
- Jogging Track Alun-alun Disiram 7 Hari Non Stop
- Pohon Rapuh Ancam Pengguna Jalan Arungbinang
- Genjot Program Speling, Taj Yasin Ingin Jateng Jadi Tujuan Wisata Kesehatan
- Ahmad Luthfi Minta ASN agar Lebih Kreatif dan Inovatif dalam Bekerja