• Berita Terkini

    Jumat, 27 Juli 2018

    Tolak Relokasi, Pedagang Wonosobo Demo di Kantor Bupati

    WONOSOBO- Pemerintah daerah melalui Disperdagkop UMKM gagal melakukan relokasi terhadap pedagang jalan pasar II.  Setelah melakukan pendudukan di halaman kantor bupati, akhirnya paguyuban pedagang  berhasil menekan penundaan relokasi massal tersebut.

    Kesepakatan penundaan relokasi tertuang dalam surat pernyataan yang ditandatangani oleh pihak pemkab diwakili oleh Agus Suryatin selaku Kepala Disperdagkop dan UMKM, sementara dari pihak paguyuban pedagang jalan pasar II di wakilkan oleh Agus Zainan Cholis.

    Surat pernyataan tersebut berisi tiga poin utama, yang pertama pemkab sepakat melakukan penundaan relokasi pedagang jalan pasar II wonosobo. Kedua, pedagang jalan pasar II tidak akan diusik untuk pembangunan jalan selama pembangunan pasar induk wonosobo dan ketiga pedagang harus bersedia dirapikan apabila diperlukan. Surat pernyataan tersebut mulai berlaku  pada (25/7/2018) hingga pembangunan pasar selesai.

    “ Kita sepakat relokasi ditunda, hanya saja pembangunan akan tetap berjalan, jika nanti material akan masuk, maka pedagang harus bersedia dirapikan,” ungkap Kepala Disperdagkop UMKM Agus Suryatin.

    Pihaknya menegaskan bahwa pemkab berkomitemn kuat, pembangunan pasar harus tetap jalan. Semua harus  mendukung, agar tidak berlarut.

    Dalam aksi penolakan relokasi yang dihelat pada (25/7),  salah satu perwakilan pedagang Mundhir mengeluhkan bahwa setiap kesepakatan yang dibuat dengan pemkab selalu berubah, tempat relokasi yang ditawarkan tidak sesuai.

    “ Kita tetap menolak, kalau yang ditawarkan pemkab berada di lantai dua dan basement,  coba orang dinas memberi contoh kepada pedagang, satu tahun saja berjualan di lantai atas seperti apa,” katanya

    Pedagang jalan pasar II wonosobo mengaku tidak memiliki niat untuk membangkang aturan dari pemerintah daerah, hanya saja pemkab diminta untuk memahami apa yang dirasakan oleh pedagang pasar induk wonosobo yang sedang berjuang mengembalikan hutang pasca kebakaran.

    “ Kami tidak membangkang pemerintah, tempat kita dibagi secara resmi, kami bukan PKL, kami empat kali kebakaran, kita rugi milyaran, kita tolak relokasi jika tempatnya seperti itu. Silahkan survey tempatnya. Apalagi sekarang ini banyak persaingan,” keluhnya

    Pedagang pasar yang dominasi oleh kalangan perempuan tersebut mengaku tidak takut menolak relokasi. Bahkan sekalipun berhadapan dengan satpol PP dan aparat lain yang bertubuh besar. Mereka akan tetap bertahan.

    “Kami tidak menyerah, tolak relokasi, bakul-bakul ini  90 persen perempuan, itu urusan perut, mereka siap dengan segala konsekwensi, sebelum mati mereka berpikir untuk membayar hutang, sebab sudah membumbung,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, ratusan Pedagang Pasar Induk Wonosobo menggelar aksi unjuk rasa di kantor bupati wonosobo kemarin . Mereka secara tegas menolak direloksi oleh pemkab ke basement dan lantai dua.Pedagang juga merasa sakit hati lantaran dikambinghitamkan sebagai penyebab  pembangunan pasar jalan ditempat.

    Menurut pedagang selama ini pembanguna pasar terkesan tidak profesional dan mencurigakan, bahkan sejumlah  karyawan proyek  tidak dibayar, material belum ada yang masuk. Ketidakpastian tersebut menjadikan pedagang pasar induk di jalan pasar II menolak untuk di pindah. (gus)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top