• Berita Terkini

    Selasa, 17 Juli 2018

    Semua Sepakat Masa Orientasi Tanpa Perundungan

    JAKARTA - Mengenyahkan kekerasan dan perundungan jadi tema yang digaungkan seiring dimulainya tahun ajaran 2018/2019. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta agar sekolah menjadi tempat yang menyenangkan untuk anak.


    ”Perploncoan harus dicegah semaksimal mungkin,” kata Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti kemarin.


    Pelaksanaan masa orientasi peserta didik baru harus berlangsung dengan aman, ramah, dan nyaman. ”Suasana sekolah harus diciptakan penuh kekeluargaan, kondusif, dan nirkekerasan,” kata Retno.


    Menanggapi aksi mengantarkan anak ke sekolah pada hari pertama, menurutnya itu bentuk dukungan kepada anak. Namun tak hanya itu. Hari pertama sekolah tidak sekedar menurunkan anaknya di sekolah dari kendaraan, tetapi juga mengantar masuk ke kelas sang anak. Itu sekaligus dapat dijadikan momentum bagi sekolah menyampaikan program-program sekolah.


    “Sekaligus perkenalan orang tua siswa ke wali kelas anaknya,” ucapnya.


    Retno juga mengkritisi tentang masih ditemukannya masalah sisa PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Sampai Jumat sore lalu (13/7), KPAI masih menerima pengaduan dari seorang masyarakat yang anaknya belum juga mendapatkan kepastian diterima atau tidak di sekolah negeri pilihannya.


    Sementara itu Deputi Bidang Tumbuh Kembang Anak kementerian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (KPPPA) Leny Nurhayanti Rosalin mengatakan, pihaknya telah bersurat kepada seluruh sekolah agar menyelenggarakan sekolah ramah anak. Salah satu kriterianya adalah tidak ada perundungan. ”Sekolah ramah anak harus minim kekerasan,” katanya saat ditemui di kantornya kemarin.


    Dia mengingatkan jika dalam pemberian hukuman harus menganut disiplin positif. Artinya setiap hukuman harus memberikan edukasi kepada anak. ”Yang sering terjadi malah anak disuruh untuk membersihkan toilet. Padahal itu bukan disiplin positif,” ujarnya.


    Selain itu dia juga mengingatkan agar kegiatan mengantar anak ke sekolah ini tidak hanya dilakukan saat hari pertama. Kegiatan tersebut disarankan dilakukan tiap waktu. Para ayah pun disarankan agar ikut mengantar. Menurutnya, mengantar anak merupakan salah satu wujud memperhatikan anak. ”Anak mana yang tidak senang diperhatikan?” tuturnya.


    Sementara itu, di hari pertama sekolah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengawali kunjungan kerja di beberapa sekolah di Papua. ”Saya berkunjung ke SD yang sangat bagus, tidak kalah dengan SD di tempat lain, khususnya di Jawa. Saya minta Pemerintah Provinsi Papua bisa mengimbaskan sekolah yang bagus ini ke sekolah-sekolah lainnya di Papua yang kondisinya masih kurang," ujar Muhadjir.


    Masa orientasi sekolah seharusnya merupakan sarana untuk pengenalan sekolah. Pengenalan terhadap fasilitas dan peraturan sekolah, menurut Muhadjir, perlu disampaikan dengan baik dan penuh keramahan.


    Dia juga mengingatkan, untuk memberikan pendidikan  yang baik bagi anak tak melulu dilakukan sekolah. Dengan sistem zonasi yang sudah mulai diterapkan, Mendikbud berharap hal tersebut dapat menyinergikan sekolah, masyarakat, dan keluarga.


    ”Diharapkan jika ada hal-hal negatif yg menimpa siswa kita, bisa diatasi dengan kerja sama antara tiga pihak itu,” katanya. (lyn/ttg)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top