• Berita Terkini

    Selasa, 17 Juli 2018

    Jokowi Sayangkan Pernyataan Miring Soal Divestasi Freeport

    Jakarta – Langkah pemerintah mengakuisisi PT Freeport Indonesia melalui skema divestasi saham direspon miring sejumlah kalangan. Presiden Joko Widodo menyayangkan sikap nyinyir di tengah upaya pemerintah menguasasi kembali tambang emas yang ada di Papua tersebut.


    Jokowi mengatakan, apa yang terjadi saat ini merupakan langkah besar dalam proses nasionalisasi PT Freeport Indonesia yang sudah beroperasi lebih dari 50 tahun. Mengingat pemerintah dan Freeport sudah menyepakati head of agreement (HoA) dalam proses divestasi 51 persen saham.


    “Kalau kemajuan, Alhamdulillah. Patut kita syukuri. Jangan malah sudah ada kemajuan, dibilang miring-miring,” ujarnya usai memberi kuliah umum di Akademi Bela Negara Nasdem, Jakarta, kemarin (16/7).


    Seperti diketahui, sejumlah kalangan menyindir langkah proses divestasi Freeport. Mantan Menteri Keuangan, Fuad Bawazier misalnya, menilai hal itu sebagai strategi pencitraan. Dia menilai penandatanganan yang dilakukan di Kementerian Keuangan lebih mirip deklarasi politik.


    Kemudian Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menyindir kesepakatan divestasi saham Freeort bohongan. Sebab, kendali operasi masih di tangan Amerika. Sementara itu, Ekonom Senior Indef Dradjad Wibowo, dalam rilisnya mengkritik cara pemerintah yang memframing seolah-olah semuanya sudah tuntas. Padahal, lanjutnya, masih banyak poin-poin lanjutan yang belum disepakati.


    Menanggapi hal itu, Jokowi menuturkan, untuk bisa menuntaskan akuisisi memang masih membutuhkan tahap lanjutan. Namun dia menilai, proses HoA di mana harga sudah disepakati sudah menunjukkan langkah yang signifikan. “Ini kan namanya proses itu mesti pertama-tama harus head of agreement (HoA) nanti ditindaklanjuti ke dua, tiga,” imbuhnya.


    Mantan Walikota Solo itu menuturkan, masuknya proses akuisisi ke tahap HoA selayaknya patut untuk disyukuri. Mengingat pemerintah sudah melakukan negosiasi alot selama tiga sampai empat tahun terakhir. “Jangan dipikir itu ketemu baru tandatangan, ini proses panjang 3,5 tahun dengan Freeport. Alot sekali,” tuturnya.


    Untuk diketahui, pada 12 Juli 2018, Inalum dan pengendali saham PT FI, Freeport-Mcmoran Inc (FCX), telah menyepakati Pokok-Pokok Perjanjian (Head of Agreement/HoA) divestasi sebesar 51 persen saham PT FI. Nilai divestasi mencapai USD 3,85 miliar dengan rincian sebanyak USD 3,5 miliar dialokasikan untuk pembayaran hak partisipasi Rio Tinto dan USD 350 juta untuk Indocopper. Dengan HoA tersebut maka struktur organisasi dan harga divestasi sudah final. (far)

    Berita Terbaru :


    Scroll to Top