• Berita Terkini

    Kamis, 05 Juli 2018

    Jalur Miskin Dilirik Siswa Mampu

    KUDUS – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMAN dan SMKN masih berlangsung. Namun, untuk kuota siswa miskin yang menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) banyak dilirik siswa yang mampu.

    Hal ini banyaknya orang tua yang bertanya kepada panitia PPDB. Mereka ingin pindah ke kuota SKTM. Seperti di SMKN 1 Kudus.

    Menurut ketua panitia Imam Santosa, sejak pagi hingga siang beberapa kali orang tua para siswa bertanya tentang pindah pendaftaran kuota SKTM. Mengingat untuk kuota miskin diberikan ruang sendiri, sekitar 25 persen.

    “Kalau kuota belum terpenuhi tapi pendaftaran sudah tutup, siswa mikin tersebut bisa masuk semua, meski nilainya dibawah dengan siswa yang mampu atau reguler. Maka, orang tua banyak yang tertarik dan ingin memindahkan anaknya ke kuota siswa miskin,” tandasnya.

    Dia menambahkan, bisa pindah ke kuota SKTM. Tapi, kelanjutannya setelah diketahui kondisi perekonomian para siswa. Apabila SKTM tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan, orang tua atau siswa akan dilaporkan ke polisi. Karena diduga melakukan tindak pidana penipuan. ”Banyak sekali yang datang kesana ingin beralih ke SKTM tapi setelah saya jelaskan mereka mundur sendirinya,” jelasnya.

    Dia bercerita, ada yang marah-marah karena nilai anaknya lebih tinggi tidak bisa masuk tapi kenapa ada anak kuota SKTM yang nilainya rendah bisa bertahan. Setelah dijelaskan, orang itu pergi.

    Sementara itu, pendaftar yang mencabut berkas belum ada. Hanya ada yang pindah pilihan jurusan. Imam mengatakan, sampai kemarin (4/7) pendaftar mencapai 500an siswa. Sesuai jadwal cabut berkas terakhir Jumat (6/7/2018) sampai pukul 10.00.

    ”Otomatis bergeser kalau tidak diterima pilihan I dan hari kedua pendaftaran sebenarnya sudah bisa cabut berkas dan dialihkan ke pilihan selanjutnya, tapi biasanya rata-rata menunggu H-1 atau pas hari terakhir penutupan baru dicabut,” tandasnya. (san/ris)



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top