• Berita Terkini

    Selasa, 10 Juli 2018

    Bocah Penderita Kanker Otot di Purworejo Memprihatinkan

    ekosutopo/purworejoekspres
    PURWOREJO- Kesehatan Fatkhur Kurniawan, bocah berusia 10 tahun yang terpaksa keluar sekolah kelas IV SD karena terdeteksi menderita kanker otot, sangat memprihatinkan. Kondisi itu pun mendapatkan perhatian dari sejumlah pihak, salah satunya Wakil Bupati Purworejo Yuli Hastuti SH.

    Wabup menjenguk Fatkhur di rumahnya RT 02 RW 01 Desa Dungus Kecamatan Grabag, Selasa (10/7/2018). Kehadiran Yuli Hastuti bersama Camat Grabag Ahmad Zainudin SIP, Kepala Desa Dungus Darki Rokhmad, dan Polsek Grabag langsung diterima Slamet Widodo orang tua Fatkhur.

    “Ini agar disikapi dengan sabar dan terus beri semangat, supaya Fatkhur bisa membaik kesehatannya. Saya minta Bidan desa turut membantu dengan mengecek kondisi tensi, suhu badan, dan kesehatan lainnya. Sehingga bisa terpantau, apalagi saat ini Fatkhur juga mengalami batuk,” ungkapnya.

    Lebih lanjut Yuli Hastuti mengingatkan, asupan makanan untuk diperhatikan dan obatnya harus rutin. Dapat dikonsultasikan dengan bidan desa makanan yang perlu dikonsumsi untuk menambah stamina.

    “Keluarga agar terus mendukung dengan berusaha, ihtiar, dan juga berdoa, mudah-mudahan Allah SWT memberikan kesembuhan,” tutur Yuli Hastuti usai memberikan bantuan.

    Camat Grabag Ahmad Zainudin SIP, menjelaskan, Fatkur menderita sakit sekitar satu setengah tahun. Sudah dilakukan operasi di RSUD d,r Tjitrowardojo sejak Maret 2017 yang dilanjutkan dengan kemoterapi di Rumah sakit Sardjito Yogyakarta. Bahkan pelaksanaan kemoterapinya sudah 37 kali hingga bulan ini.

    “Hanya saja kankernya masih membesar, bahkan tumbuh benjolan baru yang mengarah ke leher sehingga kadang muncul sesak napas. Petunjuk dari RS Sardjito akan dilanjutkan perawatan radioterapi atau penyinaran pada 29 September mendatang,” jelasnya.

    Kades Darki Rokhmad menambahkan, Slamet Widodo hanya bekerja sebagai buruh serabutan. Sedangkan istrinya, Khosiyati, bekerja sebagai pembungkus susu kedelai di tetangganya. Fatkhur merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

    Menurutnya, Fatkhur masih semangat untuk sembuh. Namun, kondisi tubuhnya sangat kurus. Pihak pemerintah desa, kecamatan hingga pemerintah kabupaten telah berupaya membantu kesembuhan.

    “Mudah-mudahan ada pihak-pihak yang akan membantu atau semacam yayasan kanker, untuk kesembuhan Fatkhur agar bisa beraktivitas kembali seperti teman-teman sebayanya,” katanya.

    Sementara itu, Slamet Widodo menceritakan bahwa anaknya sekitar enam bulan tidak pakai baju karena sering merasa panas dan selalu menyalakan kipas angin. Tidurnya juga hanya 1 sampai 2 jam setiap malamnya, sedangkan siangnya tidak pernah tidur.

    “Makannya juga susah tapi sekarang sudah mending makan hingga 3 sendok. Yang paling saya sedih Fatkhur sering bilang kenapa dioperasi malah jadi besar. Dia ingin sembuh bisa sekolah lagi, bisa mengaji, dan bisa bermain. Saya sangat berterima kasih Bu Yuli Hastuti memberikan doa dan semangat agar kami tetap kuat,” ujarnya. (top)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top